PDIP Jawa Timur
Eri Cahyadi Muncul dalam Bursa Calon Ketua PDIP Jatim, Nama Said Abdullah Tetap Teratas
Berikut adalah poin-poin utama dari hasil usulan tersebut:
- Said Abdullah diusulkan oleh 31 PAC. Ia adalah petahana yang juga menjabat Anggota DPR RI sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar).
- Eri Cahyadi diusulkan oleh 30 PAC. Selain sebagai Wali Kota Surabaya, Eri juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Surabaya menghasilkan sejumlah usulan calon Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Dua di antara usulan itu adalah Ketua DPD PDI P Jawa Timur saat ini Said Abdullah, dan Wali Kota Surabaya sekaligus Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Eri Cahyadi.
Berlangsung pada Jumat (29/8/2025), forum tersebut menjaring usulan Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kota Pahlawan terkait calon ketua DPC maupun DPD Jatim. Dari 31 PAC di Surabaya, masing-masing dapat mengusulkan 3 calon ketua DPC dan 2 nama calon ketua DPD.
Mengutip sumber di internal, nama Said Abdullah bersama Eri Cahyadi masuk dalam dua nama teratas usulan calon Ketua DPD. Said yang merupakan Anggota DPR RI sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI diusulkan 31 PAC sedangkan Eri yang merupakan Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Jatim tersebut diusulkan 30 PAC.
Baca juga: PDI Perjuangan Jatim Gelar Soekarno Run Serentak di 3 Lokasi, Diikuti 24 Ribu Warga
"Nama Buya Said tetap teratas meskipun nama Mas Wali juga turut diusulkan para pengurus kecamatan di Surabaya," kata sumber internal yang mengikuti jalannya rapat tersebut.
Sedangkan untuk calon Ketua DPC, ada banyak nama yang diusulkan. Tiga nama teratas adalah Adi Sutarwijono (Ketua DPRD Surabaya) yang diusulkan 21 PAC, Eri Irawan sebagai Ketua Komisi C DPRD Surabaya (17 PAC), serta Armuji (Wakil Wali Kota Surabaya) dengan usulan 15 PAC.
Selain itu, ada beberapa nama politisi senior di Surabaya yang turut diusulkan. Di antaranya Budi Leksono (7 PAC), Syaifuddin Zuhri (7 PAC), Purwadi (4 PAC), Yordan Batarargoa (4 PAC), Tri Didik (3 PAC), Anas Karno (3 PAC), Jagad Hari Seno (2 PAC), Sukadar (2 PAC), Khusnul Khotimah (3 PAC), dan kandidat lain (1 PAC).
Terkait dengan usulan tersebut, Eri Cahyadi yang saat ini menjabat Wali Kota Surabaya belum memberikan komentar. Hanya saja, sumber di internal mengungkap bahwa Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) tersebut memilih fokus memimpin Surabaya.
"Mas Wali sepertinya memilih untuk fokus menjalankan penugasan partai di eksekutif sebagai Wali Kota Surabaya sebab tugas ini juga tidak mudah," kata sumber tersebut.
Rapat koordinasi DPC PDIP Surabaya tersebut menjadi bagian dari konsolidasi internal partai menjelang pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Jatim dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Surabaya. Dihadiri Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP se-Kota Pahlawan, keputusan forum akan disampaikan ke DPP partai.
Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Yordan M Bataragoa menjelaskan, rapat koordinasi ini penting untuk memperkuat mekanisme organisasi. “PAC dapat mengusulkan tiga nama untuk calon ketua DPC dan dua nama untuk calon ketua DPD. Jadi kalau semua PAC mengusulkan berbeda-beda, bisa terkumpul banyak nama. Nantinya semua usulan akan dilaporkan ke DPD dan DPP partai,” kata Yordan dikutip dari laman resmi PDIP Jawa Timur.
Anggota DPRD Jatim tersebut menjelaskan bahwa penjaringan nama menjadi salah satu mekanisme menentukan ketua baru. Nantinya, nama ketua terpilih tetap menjadi kewenangan Ketua Umum yang bukan hanya didasarkan usulan para kader, namun juga kapasitas dan program kerja yang bersangkutan.
“Tidak perlu ngotot-ngototan. Karena semua calon nantinya tetap akan melalui proses fit and proper test di DPP partai. Yang penting, kita harus tetap solid, bersatu, dan mengedepankan keutuhan partai,” kata Yordan.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno menjelaskan, Konferda PDIP Jatim akan berlangsung pada September. PAC maupun DPC berhak mengusulkan kandidat calon dan disampaikan secara berjenjang.
Masing-masing PAC di Jawa Timur diminta untuk menyodorkan 2 nama untuk disetor kepada DPC. Selanjutnya, DPC merangkum dan menyodorkan 3 nama ke Dewan Pimpinan Daerah yang kemudian diakomodir untuk disetorkan kepada DPP.
Baca juga: PDI Perjuangan Gelar Diklat Kader Penggerak Koperasi, 300 Kader Dapil Jatim IX Ikuti Pelatihan
Untari tak memungkiri bahwa aspirasi yang berkembang di internal kader saat ini masih menginginkan nama Said Abdullah. Merupakan Ketua DPD PDIP Jatim sejak 2023, Said menjadi salah satu kader senior di Jawa Timur.
Namun, politisi asal Sumenep itu mengajukan pengunduran diri dari jabatan Ketua DPD PDI P Jatim karena ia juga menjadi Ketua DPP PDIP Bidang Sumber Daya. Penyebabnya, Kongres VI PDIP di Nusa Dua, Bali, pada 2025 melarang pengurus rangkap jabatan.
Anggaran Dasar partai hasil Kongres tersebut serta Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025 melarang anggota atau kader yang terpilih sebagai pengurus DPP tidak boleh merangkap jabatan struktural lain. Baik di tingkat yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Kecuali, atas keputusan khusus Ketua Umum.
Meskipun demikian, aturan yang sama memperbolehkan pengurus rangkap jabatan apabila mendapat penugasan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sehingga, Untari memaklumi jika aspirasi kader di Jawa Timur masih menginginkan Said kembali menjadi Ketua DPD PDIP Jatim.
Said dinilai sukses dalam kepemimpinannya di Jawa Timur. "Aspirasinya sangat kuat sekali kepada beliau. Bahkan seluruh Jawa Timur bulat menginginkan kembali beliau," kata Untari sebelumnya.