PDIP Jawa Timur
Hadi Prasetyo Beri 3 Rekomendasi untuk PDIP, Bahas Soal Politik ‘Boomer Mindset’
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Praktisi yang juga mantan birokrat Pemprov Jawa Timur, Hadi Prasetyo, hadir dalam Talkshow "RedTalks: Suara Muda untuk Jatim Keren" yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025).
Dalam acara itu, Hadi membongkar permasalahan dan harapan besar pada kemajuan Jawa Timur.
Di awal, Hadi mengemukakan, saat ini politik yang menjadi sumber policy atau kebijakan, mayoritas masih menggunakan boomer mindset.
Boomer mindset merupakan pola pikir generasi yang lahir antara tahun 1946 dan 1964. Generasi ini dikenal memiliki karakteristik kompetitif, pekerja keras, mandiri, namun sering kali dianggap tradisional atau kolot bagi generasi milenial atau gen Z.
Hal ini terbalik, lantaran masyarakat yang dihadapi saat ini sebagian besar adalah generasi muda milenial dan juga generasi Z.
Padahal generasi milenial juga generasi Z adalah pelaku ekonomi, pelaku kekuasaan dan sebagainya.
“Maka perjuangan kita yang saya harapkan bisa dibantu oleh teman-teman di PDIP yang sangat pro dengan ekonomi kerakyatan, yang pertama adalah berdikari secara ekonomi, dan itu menggunakan tenaga kerja muda,” tegasnya.
Ia mengaku sempat berdiskusi dengan salah satu pelaku usaha muda yang memiliki usaha sendiri.
Saat ditanya modalnya dari mana, pemuda tersebut menjawab modalnya sendiri, bukan dari bantuan bank.
Banyak pelaku usaha muda terkendala pinjaman modal karena sistem perbankan dan permodalan yang ada saat ini adalah kolateral.
Padahal, ditegaskan Hadi, bagaimana kaum muda dengan profesionalisme, keahlian dan semangat bisa maju, kalau mereka tidak pernah dihargai sebagai kolateral.
Baca juga: Sujiwo Tejo Jadi Pembicara RedTalks, Usul Soal Sanggar hingga Soroti Perubahan Gaya Hidup Masyarakat
“Artinya sistem perbankan itu tidak bisa lagi hanya kolateral doang. Kalau bicara dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentu bilangnya itu tidak bisa dapat pinjaman kalau tidak ada pinjaman. Padahal itu sebetulnya bisa,” tegasnya.
Dia menambahkan, pemerintah sebagai pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sangat berwenang untuk memberikan kebijakan, misalnya berkolaborasi dengan bank dan dengan pihak pemberi Corporate Social Responsibility (CSR/tanggung jawab sosial perusahaan) yang tertarik, agar bisa menjadi investasi bersama untuk membantu usaha kaum muda.
“Sebagai contoh Bank UMKM, KUR di Jawa Timur bunganya 3 persen sebelum ada KUR-KUR yang sekarang. Kenapa mampu? Bahkan kadang-kadang tanpa jaminan. Karena APBD memberikan uang pada bank UMKM mestinya bunga deposito kan 6 persen, itu kami minta 2 persen saja, tapi kasihkan KUR 3 persen ya, itu permintaannya,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Pemprov Jatim itu.
Harapan pada PDIP yang kedua, ditegaskan Hadi, suara muda harus intensif dan interaktif dengan para politisi.
Sehingga menurutnya, ada kebutuhan urgen akan adanya platform hearing yang terbuka.
Platform tersebut tidak harus formal yang dibuka secara resmi dalam Rapat Dengar Pendapat sebagaimana di DPR RI, justru yang dibutuhkan adalah ruang dialog yang hangat dan dekat.
“Saya berpikir, kalau PDIP membuka platform dialog, itu akan sangat baik. Ya kalau jawab ya dijawab, kalau tidak bisa jawab ya bilang saja nanti kita akan tindak lanjuti. Artinya bahwa harus ada platform demokrasi yang baik,” ujarnya.
Berikutnya yang terakhir, Hadi menyebut soal cultural engineering business (bisnis rekayasa budaya).
Saat kini booming K-Pop dari Korea Selatan, kemudian dulu sempat ramai Harajuku dari Jepang, seharusnya hal itu juga sangat bisa diterapkan untuk mengembangkan budaya lokal.
“Menurut saya, seluruh kabupaten/kota atau setiap desa di Jatim bisa membuat Harajuku-nya sendiri. Setiap tradisi budaya bisa membuat K-Pop-nya sendiri dari Jawa Timur. Dan itu mahal,” tegasnya.
Untuk itu, ia berharap PDIP ke depan bisa ikut menjadi policy maker (pembuat kebijakan) untuk membuat budaya-budaya lokal dari Jatim semakin menasional dan juga mendunia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Praktisi-yang-juga-mantan-birokrat-Pemprov-Jawa-Timur-Hadi-Prasetyo-hadir-dalam-Talkshow-RedTalks.jpg)