Steril dari Situs, Pembangunan Sentra UMKM Trowulan Mojokerto Dilanjutkan
Wacana pembangunan sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang sebelumnya masih dalam kajian, ki
Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan Surya, Rorry Nurmawati
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Wacana pembangunan sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang sebelumnya masih dalam kajian, kini bisa dilanjutkan.
Untuk tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelontorkan dana APBD senilai Rp 2 miliar untuk proses pengurukan lahan.
Kabag Pembangunan Pemkab Mojokerto Eddy Taufiq menjelaskan, proses pembangunan sentra UMKM di Trowulan, dimulai dengan pengurukan dalam waktu dekat akan dibangun. Namun untuk proses pembangunan fisiknya akan dilakukan pada tahun 2018 mendatang.
"Tahun ini proses pengurukan dulu," katanya Kepada TribunJatim.com, Kamis (2/3/2017).
Lahan seluas 3,5 hektar ini lanjut Eddy Taufiq, merupakan tanah kas desa (TKD) yang nantinya, semua aset tersebut merupakan hak secara murni milik desa.
Dalam hal ini, Pemkab Mojokerto sebagai fasilitator yang memberikan tempat dan ruang untuk pembangunan kemajuan daerah dengan memberdayakan potensi wisata yang ada.
"Semua murni milik desa, disini kita yang memberikan dana bantuan untuk pembangunan. Untuk konsep masih tahap perancangan, tapi tahun ini pembangunan akan dimulai dari proses pengurukan tanah terlebih dahulu. Karena semua proses kajian sudah terselesaikan," jelasnya Kepada TribunJatim.com.
Baca: Pengunjung Museum Trowulan Mojokerto tak Boleh Berfoto, Hanya Pelajar Dapat Izin, Loh Kenapa?
Dari hasil kajian bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, diarea yang akan diperuntukkan sebagai again dengar UMKM itu tidak mengandung situs cagar budaya. Sehingga Pemkab Mojokerto dipersilakan untuk melanjutkan wacana pembangunan itu.
"Tidak ada, sudah steril dari situs apapun. Sebenarnya kita tidak merubah konstruksi, tidak mengeruk, melainkan menguruk lahan yang cekung. Jadi proses pembangunan diperolehkan," terang Eddy.
Dalam perencanaan konsep, akan melibatkan berbagai unsur instansi. Seperti, Dinas Pariwisata dan BPCB Trowulan. Sehingga bisa saling bersinergi satu dengan lainnya. "Kalau konsep kami akan koordinasikan dengan beberapa pihak, supaya pembangunan ini bisa sukses dan mendukung dengan kepariwisataan yang ada di Trowulan," ujarnya.
Konsep yang dibangun dalam rencana pembangunan ini adalah memberikan wadah bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan perekonomian. Yang artinya, sentra UMKM akan menjadi tempat jujukan pada pengunjung ketika berkeliling mengunjungi situs cagar budaya
