Sebelum Kecelakaan, Ternyata Korban Sempat Sampaikan Hal Menyedihkan Ini ke Ibunya

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tidak ada yang pernah menyangka keluhan yang disampaikan Andriani ingin meninggal, rupanya berakhir nahas, dan menjadi kenyataan.

Korban kecelakaan maut Andriani (34) warga Jalan Simo Gunung Barat Tol II no 60 ini sempat mengeluhkan kondisi kandungannya kepada sang ibu.

Saat ditemui TribunJatim.com, ibu kandung Andriani yang bernama Jaeni menceritakan hal tersebut.

"Sempet ngeluh mawon slemet-slemet nyekeli perut e niki. Kaleh sanjang, wes aku pengen mati ae (Firasat tidak ada. Tapi sempat mengeluh terus, perutnya mules sambil memegang perut bilang sudah, saya pengen mati saja)," ujar Jaeni menirukan ucapan anaknya, Senin (10/4/2017).

Baca: Satu Keluarga Tewas Dalam Kecelakaan, Meninggalkan Seorang Nenek Sebatang Kara

Saat kejadian nahas tersebut, ibu dari dua anak ini sedang mengandung lima bulan.

Tak disangka, ucapan Andriani menjadi firasat terakhir sebelum kecelakaan maut di Jalan arah Ploso, Jombang menewaskannya bersama suami dan dua anaknya.

Jaeni juga mengatakan beberapa hari sebelum berangkat anak bungsunya itu memaksa suaminya untuk ikut ke Nganjuk, tujuannya ke rumah saudara suami.

"Juarang niku teng Nganjuk, tapi wingi niku kok mekso. Tirose kudu berangkat mawon. Mboten berangkat tirose mboten ajeng nyambang mertuane teng Kenjeran. ( Jarang sekali ke Nganjuk. Kemarin dia memaksa (suaminya) kalau tidak diajak ke Nganjuk tidak mau menyambangi mertuanya di Kenjeran," ujar Jaeni.

Sebelumnya, Sumarto dan kelurganya tewas terlindas truk saat berboncengan dengan istrinya, Dewi Andarini, serta kedua anak, Ines dan Naya (3), melaju dari arah Desa Tapen menuju Kecamatan Ploso, Minggu malam (9/4/2017).