Liga Indonesia
Tak Hanya Pemain-Pelatih, Keluhan Regulasi Pemain U-23 Juga Datang dari Istri Gelandang Arema FC
Aturan wajib memainkan pemain U-23 di Liga 1 tidak hanya mengundang pro-kontra dari pemain dan pelatih, tetapi juga dari istri pemain sepak bola.
Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah K S
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aturan wajib memainkan pemain U-23 di Liga 1 tidak hanya mengundang pro-kontra dari pemain dan pelatih, tetapi juga dari istri pemain sepak bola.
Tak terkecuali istri gelandang Arema FC, Dendi Santoso, Vivi Rezki, yang menuliskan opininya tentang regulasi yang diterapkan dalam kompetisi sepak bola Indonesia.
Vivi menuliskan opininya tersebut di akun Twitter-nya, Selasa (18/4/2017).
Tidak hanya satu kali, akun Twitter-nya yang bernama @Vivi_santoso tersebut mencuitkan opininya di dua ciutan.
Baca: Hadapi Laga Perdananya di Kandang, Kapten Persebaya Rendi Irwan Minta Ini ke Warga Surabaya
Meski tidak menyebutkan secara gamblang, aturan pemain U-23 yang wajib diikutkan dalam line up menjadi pokok permasalahan.
Ia beranggapan bahwa line up pemain bukanlah berisi pemain yang dibutuhkan dalam tim.
Melainkan pemain yang diturunkan karena dipaksakan.
"Nonton Liga bola sekarang lebih seru ditonton nya pas babak ke2!Karena apa?Karena pemain yg lineUp pemain yg"dipaksakan"bukan yg dibutuhkan," tulisnya.
Baca: Daftar Lengkap 24 Pemain Skuad Persebaya Musim Ini Jelang Liga 2 Putaran Pertama
Vivi juga mengistilahkan dipaksakannya pemain dalam line up seperti buah yang belum matang tetapi sudah sudah harus dipetik.
"Ibarat buah blom matang sudah di petik dan dimakan, gimana rasa nya ?? "Hambar" !," tulisnya lagi.
Baca: Demi Berseragam Persebaya, Yogi Novrian Sempat Tolak Empat Pinangan dari Klub Ini, Apa Saja?
Bukan tanpa sebab Vivi menuliskan opininya mengenai pemaksaan dimainkannya pemain U-23 dalam pertandingan Liga 1.