Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan

Begini Kendala Punya Bisnis Kaligrafi Benang Rajut, Mulai Peningkatan Nilai Dolar Hingga Karyawan

Selama menjalankan bisnisnya, Mustafa Hadi, pemilik rumah produksi kaligrafi benang rajut mengaku banyak mengalami berbagai kendala.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/PRADITYA FAUZI
Rumah produksi Kaligrafi Benang Rajut di Jalan Bulak Rukem 2 No.17, Surabaya, Rabu (31/5/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama menjalankan bisnisnya, Mustafa Hadi, pemilik rumah produksi kaligrafi benang rajut mengaku banyak mengalami berbagai kendala.

Satu di antaranya yaitu peningkatan dolar yang ikut mempengaruhi harga penjualan dan produksi dari kaligrafi itu.

"Harga kita tergantung naik turunnya dolar juga, jadi tidak bisa menentu," terang Mustafa pada TribunJatim.com, Rabu (31/5/2017).

Estimasi waktu pembuatan sebuah kaligrafi tergantung pada total pekerja.

Sekitar seminggu, Mustafa mampu membuat 15 buah kaligrafi rajut berukuran sedang hingga besar.

Baca: Berawal Krisis 1998, Kaligrafi dari Benang Rajut Jadi Pembawa Berkah, Hingga Diekspor ke Luar Negeri

"Kendala lainnya yaitu karyawan, susah karena banyak ganti-ganti karyawan. Terus penjualannya dulu kan manual dan sekarang beralih online, jadi agak susah adaptasinya," ungkap Mustafa.

Dia menambahkan untuk mengajari seorang pegawai baru memakan waktu sekitar tiga bulan.

"Selain itu, dulu awal dan pertengahan tahun 2016 kami kesulitan mencari paku. Kalau sekarang kami pakai paku dari Korea. Kalau dari China agak jelek, mudah bengkok dan berkarat," jelas Mustafa.

Selain membuat kaligrafi Arab, dia juga pernah memproduksi gambar burung merak dan naga.

"Burung dan naga dulu sudah pernah buat, tapi sepi di pasaran. Sekarang sudah tidak bikin lagi," lanjut Mustafa.

Mustafa mengaku tidak ingin membuka cabang ke tempat lain dan dia merasa pangsa pasar terbesar justru dari Indonesia sendiri, sedangkan dari luar negeri justru reseller.

Baca: Masukki Bulan Ramadan, Omzet Kaligrafi Benang Rajut Naik Hingga 100 Persen

Kini Mustafa hanya menjual produknya pada distributor saja.

"Saya hanya menjual pada reseller dan sekarang saya hanya fokus di produksi saja. Kami juga sudah capek di lapangan, jadi kami kuatkan ke reseller saja serta untuk bawa desain sendiri (buat maLl baru) ada tambahan," tutup Mustafa.

Rumah produksi kaligrafi rajut milik Mustafa ini berlokasi di Jalan Bulak Rukem 2 Nomor 17, Surabaya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved