Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tidak Layak Dikonsumsi Manusia, Kades di Magetan Tolak Beras Bulog

Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menolak beras sejahtera (Rastra) yang diberikan Bulog Sub Divisi Regi

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Doni Prasetyo
Kepala Desa Kerang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan Marno menunjukkan Beras Sejahteran (Rastra) dari Bulog yang kotor, banyak kutu dan sekam tidak layak konsumsi manusia. 

 TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Kepala Desa (Kades) di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menolak beras sejahtera (Rastra) yang diberikan Bulog Sub Divisi Regional (Divre) XIII, karena beras itu kotor, berkutu, berulat, banyak sekam dan apek juga banyak bulir patahnya. Sehingga mereka menganggap, beras untuk warga miskin itu tidak layak dikonsumsi manusia.

"Kami tahu beras untuk warga miskin itu tidak layak konsumsi pertama kali dari Kades Kerik, Kecamatan Takeran, Magetan. Kemudian kami bongkar satu karung, ternyata benar," kata Marno, Kades Kerang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan kepada Surya, Rabu (31/5/2017).

Karena masih penasaran, lanjut Marno, dia bersama perangkatnya membongkar satu karung lagi, ternyata karung kedua pun kondisinya sama dengan karung pertama yang dibongkar sebelumnya.

Malah selain kotor, banya kutu dan ulat, fisik beras banyak yang patah patah.

"Karena infornasi soal beras tidak layak konsumsi itu bener, kami meneruskan kepada Kades lainnya, ternyata Kades yang kami beritahu malahan sudah mengetahui, karena beras yang diterima juga berkualitas sangat rendah. Kami sepakat tidak membaginya untuk warga masing masing dan akan mengembalikan ke Bulog," katanya.

Dikatakan Marno, Desa Kerang mendapat jatah Rastra sebanyak 1, 695 kg untuk 113 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dibagikan masing masing satu karung yang berisi per karung 15 kg.

"Untuk 15 kg Rastra itu, warga miskin Keluarga Penerima Manfaat harus menebus sebesar Rp 24 ribu atau per kilogram seharga Rp 1, 600. Kasihan juga kalau mereka warga miskin itu harus makan beras tidak layak konsumsi itu. Makanya lebih baik kita kembalikan," jelasnya.

Menurut Marno, dari 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, baru 10 desa yang menerima Rastra, dua desa sampai.hari ini belum meberima beras untuk warga kurang beruntung itu.

"Dua desa yang belum diberi Rastra, yaitu Desa Tawangrejo dan Waduk. Lainnya yang 10 desa sudah terima, tapi ternyata beras tidak layak konsumsi dan akan dikembalikan ke Bulog. Ini mungkin kami akan memberitahu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar tidak terulang lagi Rastra tidak layak konsumsi seperti ini," kata Marno.

Kepala Gudang Bulog Sub Devisi Regional (Divre) XIII di Gulung, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan Andy Faizal mengakui rusaknya beras Rastra itu akibat usia penyimpanan terlalu lama, dan serangan hama.

"Kalau beras itu kotor, wajar, karena usia penyimpanan di gudang. Karena beras Rastra itu stok enam bulan sampai satu tahun. Sehingga selain kotor juga rawan hama," kata Andy Faizal kepada Surya, Rabu (31/5/2017).

Baca: Persiapan Mudik Lebaran, Jalan Nasional di Kabupaten Mojokerto Diperbaiki

Faizal juga membenarkan fisik butiran beras banyak yang patah patah, layaknya beras meniran (butir beras lembut). Termasuk bau apek dan warga beras, masih dianggap batas wajar dan masih layak makan.

"Kalau beras banyak patahan ya wajar itu kan beras medium, bukan premium. Kalau bau apek itu wajar, justru itu bau alami beras. Ini masih layak konsumsi,"kata Faizal, begitu Kades di wilayah Kecamatan Takeran menyebut kepala Gudang Bulog di Gulun, Maospati itu.

Namun, Faizal tidak menjawab, ketika ditanyakan, apa beras untuk warga miskin itu sebelum di distribusikan ke desa desa tidak melewati pemeriksaan terlebih dahulu.

"Kita lihat saja dulu, kita akan ke desa desa itu. Kalau memang tidak layak kita ganti. Saya rasa itu bau apek masih batas wajar, bau beras. Begitu juga dengan warna ke kuning kuningan, itu juga warna beras karena usia penyimpanan saja,"tandas Faizal. (Surya/Doni Prasetyo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved