Petugas Usir 2 Bus Yang Tak Punya Izin Trayek dari Terminal Blitar
Petugas Terminal Patria Kota Blitar mulai gencar merazia bus yang masuk terminal menjelang pelaksanaan angkutan Lebaran 2017.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Petugas Terminal Patria Kota Blitar mulai gencar merazia bus yang masuk terminal menjelang pelaksanaan angkutan Lebaran 2017.
Seperti yang terlihat pada Jumat (2/6/2017), petugas mengecek kelengkapan dokumen dan kelengkapan kendaraan terhadap bus di terminal.
Petugas menghampiri sejumlah bus yang parkir di dalam terminal. Kemudian, petugas meminta sopir bus untuk mengeluarkan kelengkapan dokumen angkutan. Mulai surat kir, izin trayek, dan dokumen lain.
Petugas juga mengecek kelengkapan kendaraan mulai ban, kaca, dan alat pemadam di dalam bus. Angkutan yang dianggap laik jalan akan ditempeli stiker oleh petugas. Sedangkan, angkutan yang melanggar akan diusir dari terminal.
"Sudah hampir sepekan ini tiap hari kami melakukan pengecekan kelengkapan kendaraan terhadap angkutan yang masuk di terminal," kata pegawai Terminal Patria, Andi Prasetyo.
Rata-rata, kata Andi, jumlah bus yang diperiksa tiap hari sekitar 12 unit bus, baik bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Tiap pemeriksaan selalu ada bus yang dokumennya tidak lengkap, minimal satu angkutan.
"Kalau razia hari ini kami mengusir dua bus AKAP keluar terminal. Keduanya tak punya izin trayek," ujarnya.
Kedua bus yang diusir tersebut, yakni, bus Pahala dan Handoyo. Kedua bus ini tidak punya trayek Blitar. Trayek bus Pahala yaitu Surabaya-Jakarta, sedang trayek bus Handoyo Ngawi-Lampung. Tapi kedua bus itu masuk Blitar.
"Karena tidak ada trayek Blitar, mereka kami suruh keluar. Razia ini akan terus dilakukan sampai pelaksanaan angkutan Lebaran dimulai," kata pegawai Kementerian Perhubungan itu.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Priyo Suhartono, mengatkan petugas Dishub Kota Blitar juga sudah melakukan survei jalur menjelang angkutan Lebaran. Survei jalur ini untuk melihat kelayakan jalan dan rambu-rambu yang akan dilewati masyarakat.
Dari hasil survei, kata Priyo, ada penambahan rambu di beberapa titik. Misalnya, rambu hati-hati terhadap pengendara di titik penyeberangan pejalan kaki di perbatasan kota bagian timur. Selain itu, juga perlu penambahan traffic light dan lampu penerangan jalan umum di beberapa titik.
"Kami upayakan penambahan rambu-rambu selesai sebelum H-10 Lebaran," kata Priyo.
Baca: Presiden Jokowi Tidak Jadi Bukber dan Tarawih di UMM
Selain itu, dikatakan Priyo, Dishub Kota Blitar juga sedang menyiapkan jalur alternatif saat arus mudik berlangaung. Jalur alternatif itu berada di perbatasan kota. Ada dua jalur yang perlu diantisipasi yakni dari timur dan dari selatan.
Dari timur ini menjadi jalur bagi pemudik dari Malang yang hendak ke Blitar maupun Tulungagung dan Trenggalek. Alternatif kendaraan dari timur ini rencananya dialihkan ke utara agar tidak masuk kota. Sedangkan kendaraan yang dari selatan akan diarahkan ke timur atau lewat Kanigoro.
"Nanti kalau sudah mendekati mudik akan kami pasang petunjuk arah. Termasuk kami juga perlu koordinasi dengan Polres Blitar soal jalur alternatif ini," ujar Priyo. (Surya/Samsul Hadi)