Ini Penjelasan Medis Tentang Bima Yang Dipercaya Keluarga Dikhitan Jin
Warga Dusun Kejuron, Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur sempat dihebohkan dengan kejadian yang dialami bocah bernama A
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Warga Dusun Kejuron, Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, Jawa Timur sempat dihebohkan dengan kejadian yang dialami bocah bernama Abimanyu Atha Kirana.
Bagaimana tidak, secara tiba-tiba alat kelamin Bima pangggilan bocah berumur lima tahun itu sudah dalam kondisi seperti telah dikhitan tanpa proses medis.
Kejadian aneh itu dipercaya masyarakat sekitar sebagai mitos karena perbuatan makhluk kasat mata. Bahkan, Zulitya, ibunda Bima percaya kalau anak pertamanya itu dikhitan oleh jin.
Namun, menurut kacamata medis kejadian yang dialami Bima adalah sebuah kelainan atau adanya penyakit pada alat vital pria.
"Dalam dunia medis itu disebut parafimosis," ujar Dr. Edi supriyanto, Sp.B, dokter bedah RS Gambiran Kediri, Selasa (13/6/2017).
Dikatakan Edi, parafimosis terjadi dan hanya menimpa kaum pria yang belum dikhitan. Penyebabnya, yakni kulit penis atau kulup menempel dan tidak bisa ditarik kembali ke kepala kelamin. Akibatnya, peredaran darah pada penis terhambat dan menyebabkan kulup yang tersangkut itu akan membengkak.
Baca: Heboh, Anak Berumur 5 Tahun ini Dikhitan Jin
"Kalau sudah kejadian seperti itu harus segera dilakukan tindakan medis. Agar secepat mungkin bisa dilakukan khitan sekalian," ungkapnya.
Edi mengimbau bagi masyarakat yang mengalami seperti kasus yang terjadi pada Bima agar segera dilakukan tindakan emergency ke rumah sakit. Kalau tidak, kulit yang tersangkut pada belakang penis itu semakin lama akan terjadi pembekakan.
"Kalau dibiarkan saja bisa membahayakan. Jadi harus segera dilakukan tindakan," imbuhnya.
Sedangkan, menurut dia kebalikan dari parafimosis adalah fimosis. Dimana fimosis merupakan kondisi kulup yang tidak bisa ditarik ke belakang penis.
"Keduanya bisa terjadi pada semua usia. Meliputi balita, anak-anak hingga orang dewasa," ucapnya.
"Namun sering terjadi pada anak-anak dan remaja," pungkasnya.
Ditambahkannya, bagi orang tua yang memiliki anak laki-laki agar selalu memperhatikan dan menjaga kebersihan alat kelamin buah hatinya. Karena adanya kelainan pada alat vital pria itu salah satunya disebabkan kondisi kemaluan yang kotor.
"Ya caranya untuk terhindar dari parafimosis dan fimosis yakni rutin membersihkan kulup dan selalu menjaga kebersihan usai buang air kecil," tandasnya. (Surya/ Mohammad Romadoni).