Presiden Jokowi Bentuk Pembinaan Ideologi Pancasila, Ini yang Akan Dilakukan Fraksi PDIP DPRD Jatim
Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/6/2017) lalu.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur akan mengawal lembaga baru yang bertujuan untuk pembinaan ideologi pancasila pada masyarakat tersebut.
"Kami fraksi PDIP DPRD Jatim mengucapkan selamat atas terbentuknya lembaga pengawal pancasila tersebut," kata Giyanto anggota Fraksi PDIP Jatim kepada Tribunjatim.com, Rabu (14/6/2017).
Sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo, lanjut Giyanto, bersama seluruh komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.
Meski demikian, menurut Giyanto, pembentukan UKP-PIP ini masih belum cukup untuk menjaga kelanggengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Semuanya masih membutuhkan perjuangan masyarakat Indonesia.
“Ya, perjuangan dari kita semua yang mendukung Pancasila. Perjuangan untuk mengamalkan Pancasila. Perjuangan untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bekerja,” tegas politisi asal Pacitan tersebut.
Pentingnya perjuangan ini, sangat ditekankan oleh Bung Karno saat pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945.
"Sebagai Fraksi PDIP Jatim kita akan kawal lembaga UKP PIP, kita sosialisasikan pada masyarakat di Jawa Timur, kita perkenalkan pondasi penting pancasila dalam membangun bangsa Indonesia," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi melantik Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
Posisi Kepala UKP-PIP, dijabat oleh Yudi Latif. Sementara, untuk posisi Pengarah ada 9 orang, dua di antaranya adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.
Selain itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum PBNU KH. Sa’id Aqil, Ketua Umum MUI KH. Ma’ruf Amin, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ada pula tokoh Kristen Andreas Annangguru Yewangoe, tokoh yang mewakili agama Hindu Wisnu Bawa Tenaya, dan serta perwakilan agama Budha, Sudhamek.