Pernah Over Dosis saat SMA Karena Narkoba, Begini Kisah Ridho Slank
Grup band Slank pernah merasakan keterpurukan dirinya saat sebagian personelnya terjerat narkoba.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Grup band Slank pernah merasakan keterpurukan dirinya saat sebagian personelnya terjerat narkoba.
Karena sekarang sudah memikirkan jangka panjang, Slank akhirnya berhenti total tanpa narkoba.
Saat masa-masa kelam Slank, sang gitaris, Ridho mengaku hanya sekali mengkonsumsi narkoba dan tidak terperangkap dengan barang haram tersebut.

"Saya agak bingung ngomong soal kecanduan. Karena saya gak pernah kecanduan narkoba. Saya sudah merokok sejak TK. Sama saya pernah nyoba narkoba dan gak pernah cocok ke narkoba," kata Ridho Slank.
Baca: Slank Tak Mau Ambil Pekerjaan saat Lebaran, Bimbim Ungkap Alasannya
Hal itu ia katakan, saat ditemui dalam acara "Doa Bersama Untuk Indonesia bersama Komunitas Cukup Gue & Slank, Kementerian Sosial, dan BNN" di markas Slank, Jalan Potlot, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2017) Subuh.
Ridho mengatakan, dahulu dirinya hanya sekali mencoba narkoba.
Namun, karena tubuhnya tidak kuat ia langsung Over Dosis (OD).
"Pernah OD saat SMA dan pertama serta terakhir make (narkoba). Itu gua kapok banget dan rasanya mau mati," ucapnya.
"Gua kapok dan ada kejadian waktu itu, malam-malam aku tawaf ngelilingin meja makan karena takut mati," sambungnya.
Baca: Gagal Masuk 11 Besar, Begini Rencana Brave Brothers untuk Samuel Kim Produce 101 Season 2
Hampir meninggal karena OD, Ridho pun menegaskan mulai saat itu lah ia sudah tidak mau menyentuh barang haram narkotika lagi.
"Karena aku punya banyak cita-cita, mau keren. Banyak cita-cita lain punya band. Gak kepikiran untuk gunakan narkoba karena punya cita-cita sih," jelasnya.
Menurut Ridho, bagi masyarakat yang tidak mau dan ingin berhenti mengkonsumsi narkoba, harus yakin dan ada kemauan dari dalam diri sendiri.
"Narkoba bukan solusi. Kalau dianggap salah satu penyelesaian suatu masalah atau meningkatkan kreativitas. Emang manusia kreatif yah kreatif aja tanpa narkoba," tegasnya.