Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan Berterima Kasih Pada Ulama Madura

Hal itu disampaikan Anies, saat silaturrahmi dengan ulama dan kiai, di Ponpes Al Hamidy Pamekasan.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Mujib Anwar
SURYA/MUCHSIN RASJID
Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan, terlibat pembicaraan degan KH Muhammad Rofii Baidhawi, pengasuh Ponpes Al Hamidy, Banyuanyar, Palengaan, Pamekasan, Selasa (11/7/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengucapkan terima kasih kepada ulama dan kiai di Madura, Selasa (11/7/2017).

Pasalnya, mereka telah memberikan doa dan perjuangannya yang luar biasa, selama proses Pilkada di DKI Jakarta berslangsung.

Hal itu disampaikan Anies, saat silaturrahmi dengan ulama dan kiai, di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamidy, Banyuanyar, Palegaan, Pamekasan, yang diasuh KH Muhammad Rofii Baidhawi.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada warga Madura di Jakarta yang banyak terlibat dalam pilkada.

“Dalam hitungan kilometer, jarak antara Jakarta dan Madura memang jauh. Tapi kiriman doa para ulama dan kiai Madura tiba dengan sangat cepat. Karena itu, kami senantiasa mohon doa ulama dan kiai. Semoga silaturrahmi ini makin meperkuat ikatan perjuangan,” tegas Anies Baswedan.

Menurut Anies yang saat itu datang bersama Habib Salim, ulama dan kiai di Madura dinilai kompak untuk mendorong perubahan di Jakarta.

Ha ini mengingatkan kembali pada kehebatan warga Madura beberapa abad lalu, pada saat Singosari diserang negara China, waktu itu warga Madura turun tangan dan berhasil mengusirnya dari tanah Jawa.

Peristiwa ini seakan-akan terrulang lagi pada April 2017 kemarin, saat proses Pilkda DKI, dari Madura dikirim ke Jakarta untuk memenangkan pilkada.

Selain mengucapkan terima kasih, Anies Baswedan juga memberikan semangat kepada sekitar 64 santri Ponpes Al Hamidy, yang akan dilepas untuk mengajar dan mengabdi di berbagai daerah, seperti ke Sulawesi, Kalimantan dan Jawa.

“Kepada saudara semua, yang akan berangkat bertugas selama satu atau dua tahun ke depan, jangan dianggap sebagai pengorbanan. Jangan ada yang merasa berkorban, karena suadara yang diberangkatkan ini merupakan suatu kehormatan untuk mewakili kita berdakwa di tempat yang jauh dan sulit,” terangnya.

Selanjutnya Anies berpesan kepada mereka yang berstatus ustad dan ustadah, mengajarkan tiga level di atas mengajar. Yakni, jangan hanya mengajar, tapi mendidik.

Jangan hanya mendidik, tapi menginspirasi. Jangan hanya menginspirasi, tapi menggerakkan umat islam di tempat mengajar di sana nanti.

Anies berharap didikan dari Ponpes Al Hamidy ini menjadi pegangan dalam mengabdi. Jangan kaget, ketika di tempat bertugas mendapatkan banyak tantangan.

Bertemu dengan masyarakat yang bervariasi dan beragam karakternya. Masyarakat yang penerimanya berbeda-beda. (Surya/Muchsin Rasjid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved