Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Tahun Jadi TKW di Honkong Tidak Ada Kabar, Ibu Ini Merindukan Anaknya

Harapan Sutarti (51) untuk bertemu putrinya Atika Yanuarani (31) yang sudah enam tahun menjadi TKW di Hongkong dan tak ada kabarnya , mendapat respon

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Rahadian Bagus
Kasi Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun, Emyy Pamulatsih (kerudung merah) menemui Sutarti (kerudung putih) di Kantor Desa Banaran. 

 TRIBUNJARIM.COM, MADIUN - Harapan Sutarti (51) untuk bertemu putrinya Atika Yanuarani (31) yang sudah enam tahun menjadi TKW di Hongkong dan tak ada kabarnya , mendapat respon dari pemerintah setempat.

Siang itu, Jumat (14/7/2017) Kasi Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun, Emyy Pamulatsih menemui Sutarti (51) di kantor Kepala Desa Banaran.

"Kedatangan saya untuk kroscek, apakah benar warga Kabupaten Madiun," kata Emyy.

Ia mengatakan,dari keterangan Sutarti, anaknya Atika diberangkatkan ke Hongkong oleh Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang berada di Salatiga, Jawa Tengah.

"Anaknya berangkat ke Hongkong dari Jawa Tengah," katanya.

Oleh sebab itu, ia menyarankan Sutarti agar menghubungi PJTKI yang memberangkatkan anaknya dan meminta informasi.

Selain itu, Sutarti juga disarankan untun membuat laporan ke Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun.

Diberitakan sebelumnya, enam tahun lebih, Sutarti (51) mencari kabar anaknya yang bekerja di Hongkong sebagai Tenaga Kerja Wanita. Janda dua orang anak ini, mengaku sangat kangen dan ingin bertemu dengan anak pertamanya Atika Yanuarani (31) atau yang akrab disapa Atika.

"Anak saya pergi ke Hongkong, sekitar tahun 2011. Kira-kira sudah enam tahun tidak ada kabarnya," kata Sutarti saat ditemui di rumah milik orangtuanya, di RT 7 RW 1 nomor 227 Desa Banaran, Kecamatan Geger,Kabupaten Madiun, Rabu (12/7/2017) siang.

Ia menuturkan, sebelum menjadi TKW di Hongkong, putrinya pernah menjadi TKW di Singapura. Sekitar 2008-2009, anaknya yang tidak lulus SMA berangkat ke Singapura menjadi TKW.

"Pernah jadi TKW di Singapura, sekitar dua tahun," katanya sambil memegang foto anaknya ketika masih muda.

Dikatakannya, ketika di Singapura Atika rutin selalu menelpon memberi kabar. Hingga akhirnya, pulang ke Indonesia dan membawa uang hasil jerih payahnya selama bekerja dua tahun di Singapura.

Kemudian, Atika berangkat ke Hongkong menjadi TKW. Dua bulan awal ketika sudah di Hongkong, Atija hanya menelpon ibunya sekali saja.

"Dua bulan di Hongkong, baru sekali menelpon. Menanyakan kabar saya, setelah itu tidak ada telpon sama sekali," kata Sutarti dengan mata berkaca-kaca.

Sutarti tidak mengetahui penyebab, atau alasan kenapa putrinya tidak pernah memberi kabar dan tidak pernah pulang ke rumah. Padahal, terkahir hubungannya dengan putrinya masih baik-baik saja dan tidak ada masalah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved