Kecelakaan Maut di Jatim
Hasil Olah TKP: Bus Terlalu ke Kanan, Body Nyangkut Truk dan Akhirnya . . .
Kendaraan yang melintas di jalanan maut ini wajib untuk pelan-pelan dan hati-hati.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Ibnu Isticha mengatakan, ada beberapa fakta yang terungkap dari hasil olah TKP kecelakaan maut bus Medali Mas vs dan Truk pengangkut pupuk, Jumat (14/7/2017) dini hari.
Ibnu menduga, kecelakaan yang terjadi Jalur Pantura di depan Pantai Bentar, tepatnya di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo sekitar pukul 02.30 WIB disebabkan kelalaian dua sopir kendaraan yang terlibat. Pasalnya, dua kendaraan melaju kencang saat berada di lokasi kejadian.
"Kami menduga, dua kendaraan ini melaju dengan kecepatan 80 kilometer per jam," ujarnya, ditemui, usai olah TKP, di lokasi kejadian.
Baca: Begini Kronologi Laka Maut Bus Medali Mas vs Truk Pupuk yang Tewaskan 10 Orang
Baca: Inilah Nama-nama Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus Medali Mas vs Truk Hino
Menurut dia, dengan kecepatan seperti itu, apalagi di jalan tikungan, akan menyulitkan kendaraan.
Artinya, dua kendaraan itu diduga kuat tidak bisa dikendalikan sehingga satu sama lain saling bertabrakan.
"Kemungkinan besar, bus yang melaju dari arah Bali menuju Malang ini terlalu ke kanan, dan menabrak truk yang melaju dari arah Probolinggo menuju Lombok," terangnya.
Ia menjelaskan, body kanan bus menabrak truk muat pupuk tersebut. Alhasil body kanan bus mengelupas karena terkena gesekan bak truk itu.
"Diduga kuat, saat bak truk menggesek body kanan hingga mengelupas, bak itu juga mengenai penumpang bus yang sedang terlelap tidur dan membuat penumpang terluka bahkan meninggal dunia," bebernya.
Baca: WNA Austria Ikut Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus Medali Mas vs Truk Pupuk
Baca: Usai Liburan ke Bali, Dua Sahabat Asal Austria ini Malah Celaka dan Meregang Nyawa
Selain itu, kondisi jalan di lokasi kejadian ini memang kurang bagus. Jalannya bergelombang dan ada yang berlubang. Selain itu, jalannya juga sempit dan ada beberapa tikungan tajam.
"Wajar saja, kalau kendaraan yang melintas di jalanan ini diwajibkan untuk pelan-pelan dan sangat hati-hati," tegasnya.
Menurut Ibnu, sebelum melintasi jalan ini memang sudah ada rambu untuk pelan-pelan. Selain itu, ada juga rambu peringatan bahwa itu tikungan tajam.