Soal Pemasangan Plang Kepemilikan Aset di Wisma dan Lapangan Persebaya, Ini Penjelasan Dispora

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemasangan papan nama aset milik Pemkot di Wisma dan Lapangan Karanggayam, menimbulkan berbagai tafsir.

Sebab seperti diketahui, sempat ada perseteruan antara fans Persebaya, Bonek, dengan Pemkot Surabaya.

Pemkot, dalam hal ini, Wali Kota Tri Rismaharini, dianggap tidak menaruh perhatian pada tim sepak bola 'Bajul Ijo' tersebut.

Hal tersebut mengakibatkan, pemasangan papan nama aset Pemkot seolah sebagai pembatasan ruang untuk Persebaya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), M Afgani Wardana menjelaskan, pemasangan papan nama tersebut tidak berarti sebagai larangan.

"Papan nama itu hanya tanda kepemilikan aset," kata Afgani melalui sambungan telepon, Jumat (14/7/2017).

Ia menjelaskan, pemasangan dilakukan Dinas Pertanahan yang dibantu Dispora.

Ke depannya, pengelolaan aset tersebut diserahkan pada Dispora.

Namun tidak ada ketentuan sewa selama belum ada ketentuan hukum berupa Perda dan Perwali yang mengatur.

Afgani menambahkan, memang tidak menutup kemungkinan, ke depannya akan ada ketentuan sewa jika sudah dibuat aturan hukum.

Seperti yang terjadi pada aset Dispora, yakni Gelora 10 November dan Gelora Bung Tomo.

Aset berupa stadion tersebut dikenakan sewa, sebab sudah ada Perda dan Perwali yang mengatur.

"Ya kita ikuti saja ke depannya ketentuannya gimana, sementara tidak ada sewa," tegas Mantan Sekwan DPRD Surabaya ini.

Ia meminta agar tidak ada kepanikan warga, khususnya Bonek.

Sebab Dispora sendiri masih menunggu kepastian dari hasil koordinasi lebih lanjut.