Liga Indonesia
Laga Persepam MU Vs Persebaya Surabaya Berakhir Ricuh, Begini Kata Kapolres Pamekasan
Kericuhan itu bermula dari protes keras yang dilakukan para pemain Persepam Madura Utama kepada Asisten Wasit 1.
Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Laga Persepam Madura Utama kontra Persebaya Surabaya di stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, berakhir ricuh, Kamis (10/8/2017) kemarin.
Kericuhan terjadi satu menit jelang laga yang sudah berkedudukan 2-2.
Kericuhan itu bermula dari protes keras yang dilakukan para pemain Persepam Madura Utama kepada Asisten Wasit 1.
(Surabaya Marathon Bakal Segera Digelar, Hindari 22 Jalan yang Akan Dilewati Pelari)
Asisten Wasit itu menganggap jika tendangan menyamping pemain Persepam MU, Faris Aditama, bukanlah gol.
Sementara tendangan melengkung dari sisi kanan Persebaya Surabaya diklaim para pemain Persepam MU sudah melewati garis gawang Persebaya yang dijaga Dimas Galih.
Aparat kemananan polisi yang dibantu oleh anggota TNI terpaksa turun ke lapangan untuk mengamankan asisten wasit yang diserbu oleh beberapa pemain serta official tim Persepam Madura Utama.
Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho, mengaku terpaksa mengamankan pertandingan dengan menurunkan anggotanya ke lapangan.
"Kita terpaksa masuk ke lapangan untuk mengamankan Asisten Wasit," kata Kapolres Pamekasan, AKBP Nowo Hadi Nugroho, usai pertandingan.
(Sempat Dua Kali Memimpin Skor, Alfredo Vera Sayangkan Gagalnya Beberapa Peluang Persebaya)
Ditegaskan AKBP Nowo Hadi Nugroho, pihak personel terpaksa masuk ke lapangan agar tidak ada kericuhan yang lebih besar lagi.
Sehingga pihaknya terpaksa mengamankan Asisten Wasit dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan yang tersisa satu menit.
"Untuk waktu pertandingan, tadi tersisa tinggal satu menit. Asisten Wasit 1 kita amankan," lanjutnya.
(Mantan Pemain Timnas Sebut Seorang Bisa Merasa Jadi Striker Terbaik Saat di Bawah Arahan Mourinho)
