Agen Beras Ini Bingung Penerapan Harga Eceran Tertinggi, Dia Keluhkan Sosialisasi Disperindag Kurang
Rencana peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras masih membingungkan para pedagang.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras masih membingungkan para pedagang.
Elli (60), pemilik CV. Putera Jaya Indah pada beberapa hari sebelumnya telah didatangi para petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Kedatangan mereka yakni mensosialisasikan HET beras yang akan diberlakukan mulai 1 September 2017.
"Sudah ada sebelum HET diperlakukan 1 september 2017 itu, dua minggu yang lalu sudah ada sosialisasi, tapi ya masih banyak yang belum tahu tentang apa itu HET," terang wanita berusia 60 tahun itu ketika ditemui di tokonya pada Selasa (5/9/2017).
Menurutnya, sosialisasi yang dicanangkan pemerintah itu masih membingungkat rakyat.
Sebab, kurangnya penjelasan secara spesifik terkait pemberlakuan HET dan jenis beras masih belum jelas.
Selain itu menurut Elli, dia masih bingung soal batasan antara beras medium ke beras premium seperti apa.
"Terus apa aja yang dianggap medium dan apa saja yang dianggap premium? Nah itu yang kurang dari sosialisasi itu, karena mereka bilang ada beberapa persen beras yang broken (beras patah / tidak utuh) itu masuk kategori apa juga belum ditentukan," lanjutnya sembari menggelengkan kepala.
Elli berharap, kedepannya pemerintah menyediakan alat khusus yang dapat mendeteksi beras itu dimasukan dalam kategori apa.
Sebab, masih banyak konsumen yang bingung dengan beras yang hendak dibelinya dan belum bisa membedakan beras yang baik atau tidak.
Bahkan, mayoritas konsumen yang membeli ke tempatnya membeli sesuai keuangan mereka, bukan jenisnya.
"Karena setiap toko kan tidak ada alat untuk mengetes, lalu bagaimana penjual tahu beras itu berapa persen brokennya (kerusakannya), karena konsumen kan beli tergantung keuangan mereka bukan jenisnya," kata Elli yang juga agen beras itu di Jalan Kalibutuh Nomor 5-7 Surabaya, Jawa Timur.