Warga 4 Kecamatan di Magetan Tolak Dilewati untuk Dump Truk, Sekda dan Aparat Terpancing dan . . .
"Kami juga seperti desa lain. Akan blokir jalan untuk dump truk. Warga sudah lelah dengan pertemuan pertemuan yang tidak kunjung ada penyelesaian".
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Warga empat desa, di empat Kecamatan di Kabupaten Magetan sepakat tetap menutup jalan dan melarang dump truk lewat jalan kabupaten yang melintas desa mereka.
Meski pengusaha galian dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPU BM) berjanji memperbaiki jalan itu, sebelum PT Waskita Karya bertanggungjawab.
Sujarwo, Warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan mengatakan, pihaknya mohon warga desa tidak ditakut-takuti dengan melanggar undang undang. Karena warga juga menjadi korban dari ketidak tegasan aparat.
"Mengapa tahu melanggar tidak ditindak. Kita jangan setiap hari disiram debu, sudah berapa orang tetangga kami menderita sesak nafas, akibat debu yang setiap hari kami hirup," tegasnya, Selasa (12/9/2017), saat rapat penyelesaian perselisian antara warga dan awak dump truk di gedung Ki Mageti, Magetan.
(Cegah Bentrok Antar Pesilat di Madiun, Peserta Ziarah Makam dan Suran Agung Dilarang Pakai Beginian)
Menurut Sujarwo, selain jalan rusak dan debu berterbangan akibat kendaraan dump truk yang setiap hari melewati jalan di wilayah mereka, kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan dump truk sudah tidak terhitung.
"Saya ini pensiunan prajurit. Jadi omong apa adanya, tanpa dikurangi atau ditambahi. Selain jalan rusak, polusi juga kecelakaan. Bulan ini saja kecelakaan akibat jalan rusak kurang lebih 17 kali, sedih Bapak. Kita mau lapor kemana," tandasnya.
Untuk itu, warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro minta kepada Pemkab Magetan untuk mencarikan jalan lain yang tidak melewati desa mereka.
(Tol Jombang-Mojokerto Seksi 2 Mulai Uji Coba Gratis, Catat Waktu dan Titik Gebang Masuknya)
"Selain, kami minta jalan diwilayah kami diperbaikii. Kita juga memohon Pemkab Magetan mencarikan solusi mencarikan jalan yang tidak melewati wilayah kami," sergah Sujarwo.
Hal sama dikatakan Samsuri Ketua BPD Desa Tanjungsepreh, Kecamatan Maospati. Warga di desanya bertekat menutup jalan untuk kendaraan dump truk, apa pun yang terjadi.
"Kami juga seperti desa lain. Akan blokir jalan untuk dump truk. Warga sudah lelah dengan pertemuan pertemuan yang tidak kunjung ada penyelesaian," semburnya dengan nada tinggi.
(Miris, Siswi SMA ini Pilih Tempat Suci untuk Membuang Bayi Hasil Hubungan Gelap)
Sementara Sekda Kabupaten Magetan Bambang Trianto yang menemui warga sempat terpancing, namun akhirnya minta warga bersabar.
"Pertemuan ini untuk mencari jalan keluar, perbaikkan jalan sementara diperbaiki pengusaha galian dan Pemkab dan PT Waskita Karya. Kita harus bisa menahan diri, tidak ada yang menang menangan dan kalah disini," ucapnya.