Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kiper Persela Meninggal Dunia

Terungkap, Inilah Penyebab Secara Medis yang Membuat Kiper Persela Choirul Huda Meninggal Dunia

Misteri tentang penyebab meninggalnya Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, akhirnya terungkap. Tragis!

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TB KUMARA/BOLASPORT.COM
Tim medis saat akan mengangkat kiper Persela, Choirul Huda, yang tak sadarkan diri seusai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodriguez, dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento, pada laga pekan ke-29 Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Misteri tentang penyebab meninggalnya Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, akhirnya terungkap. 

Hal ini diungkapkan oleh dokter RSUD dr Soegiri Lamongan yang merawat Huda, sesaat setelah kiper idola Laskar Joko Tingkir tersebut  mengalami luka, usai berbenturan dengan rekannya, saat laga Persela melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan.

Dokter Yudistiro Andri Nugroho, Spesialis Anastesi yang juga Kepala unit Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Soegiri Lamongan mengatakan, Huda mengalami trauma benturan. 

"Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang kita sebut henti nafas dan henti jantung," ungkapnya, Minggu (15/10/2017) malam.

(Publik Tak Banyak Tahu, Selain Kiper Persela, Huda Punya Pekerjaan Lain yang Diincar Jutaan Orang)

(Kiper Persela Meninggal Dunia, Inilah Pesan Terakhir Choirul Huda yang Menyentuh Hati)

Para petugas medis di stadion juga sudah melakukan penanganan pembebasan jalan nafas dengan bantuan nafas.

Menurut Yudistiro, selama di ambulans menuju UGD RSUD dr Soegiri, Choirul Huda juga sudah mendapatkan penanganan maksimal. 

"Kita lakukan pemasangan alat bantu nafas yang sifatnya permanen. Kita lakukan inkubasi dengan memasang alat semacam pipa nafas untuk menjamin oksigen bisa 100 persen masuk ke paru-paru," terangnya.

(Kiper Persela Meninggal Dunia, Suporter Kehilangan Idola dan Buffonnya Indonesia)

Dia menjelaskan lagi, sempat ada respon dari Choirul Huda yang ditunjukakn dengan kulit yang memerah, tetapi kondisnya tetap semakin menurun.

Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama 1 jam tidak ada respon. Tidak ada reflek tanda-tanda kehidupan normal.

"Kemudian kita menyatakan Choirul Huda meninggal pada pukul 16.45 WIB. Kita sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuhnya, tapi tetap tak berhasil," tegas Dokter Yudistiro.

(Dianggap Pahlawan, Bupati Lamongan Akan Buatkan Patung untuk Kenang Choirul Huda)

(Kiper Persegres Sangat Kehilangan, Ini Kenangan Terakhir dengan si Legenda, Pesannya Kena di Hati)

(Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved