Ada ‘Gempa Bumi’ di SMAN 16 Surabaya, Bahkan Salah Satu Siswa Tertimpa Runtuhan Tembok, Ternyata . .

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seluruh siswa, guru, dan karyawan SMAN 16 Surabaya tampak berlindung saat gempa terjadi, pada Kamis (9/11/2017).

Usai gempa evakuasi dilakukan sampai titik kumpul di lapangan sekolah.

Berdasar laporan, sejumlah siswa menjadi korban karena kejatuhan tembok.

Beberapa di antaranya terjepit dan butuh pertolongan.

Salah satu korban adalah Naufal Adila. Siswa kelas 10 IPS ini tangannya kirinya tertimpa ]runtuhan tembok, sementara kaki kananya terkilr ketika berusaha menyelamatkan diri sesaat setelah sirine berbunyi.

Kemudian dia ditolong Palang Merah Remaja (PMR) dan dievakuasi keluar ruangan.

Kejadian tersebut merupakan bagian dari simulasi terjadinya bencana gempa bumi yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim di SMAN 16 Surabaya.

"Ini bagian dari program antisipasi bencana dalam manajemen bencana, kesiapsiagaan," ujar Sudarmawan Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Kamis (9/11/2017).

Menurutnya, bencana memiliki tiga indeks risiko yaitu pertama ancaman, kedua kerentanan, ketiga penguatan kapasitas.

Terkait ancaman dan kerentanan, ada penyelesaian jangka menengah sampai jangka panjang.

Namun, membutuhkan biaya cukup besar.

Sedangkan yang bisa dilakukan dalam jangka pendek ialah penguatan kapasitas.

Dengan memberi pemahaman kepada siswa bisa berdampak luas.

"Siswa bisa menjadi agen sosialisasi, hal ini sangat penting, ketika masyarakat sudah paham, maka muncul kepedulian untuk ikut menghindari dampak bencana," ujarnya.

Bagi siswa simulasi semacam ini sangatlah bermanfaat.

"Jadi ngerti bagaimana kalau ada bencana harus bagaimana, bisa di tanggap kalau ada bencana kebakaran, atau gempa bumi," ujar Sinta siswa SMAN 16 Surabaya.