Hari Pahlawan
Ini Profesi Bung Tomo, Sang Orator Perang 10 November yang Tak Banyak Diketahui Publik
Hari Pahlawan merupakan peringatan masa-masa sulit pejuang Indonesia melawan pasukan penjajah yang masih nekat...
Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hari Pahlawan merupakan peringatan masa-masa sulit pejuang Indonesia melawan pasukan penjajah yang masih nekat menampakkan diri meski kemerdekaan Indonesia sudah diproklamirkan.
Bung Tomo menjadi satu sosok ikonik dari peringatan hari pahlawan yang jatuh tiap 10 November ini.
Sosoknya paling dikenal menjadi orator ulung yang bertugas membakar semangat juang arek-arek Sroboyo melawan penjajah.
Namun, di balik sosok pejuangnya, Bung Tomo pumya profesi yang tak diketahui publik.
(Masyarakat Pasuruan Usulkan Sakera Jadi Pahlawan Nasional)
Dilansir dari berbagai artikel, profesi Bung Tomo punya profesi lain selain mengabdikan diri untuk tanah air.
Bung Tomo dikenal sebagai wartawan yang aktif menulis di beberapa surat kabar dan majalah.
Tulisannya kerap menghiasi Harian Soeara Oemoem, Harian berbahasa Jawa Ekspres, Mingguan Pembela Rakyat, Majalah Poestaka Timoer.
Dia juga menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi Kantor Berita pendudukan Jepang Domei, dan pemimpin redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya.
Sempat Dituding Buka Hijab Gara-Gara #FakhrulRazi, #RinaNose Akhirnya Buka Suara, Ini Pengakuannya https://t.co/KVtEDUndWs via @tribunjatim
— Tribun Jatim (@tribunjatim) November 10, 2017
Kelihaiannya dalam menulis, ia tuangkan saat menyusun aksara dalam surat cinta kepada calon istrinya.
Kisah itu terungkap dalam buku 'Bung Tomo, Suamiku',yang ditulis istrinya, Sulistina Soetomo.
Dalam tulisannya, Bung Tomo mengisahkan awal perjumpaan dengan sang kekasih. Keduanya merupakan pejuang dan memulai kisah cintanya di medan pertempuran.
Di suratnya, Bung Tomo menulis: