Pertanyakan Pembongkaran Masjid, Puluhan Orang Geruduk DPRD Surabaya Sambil Bawa Surat dari MUI
uluhan orang dari berbagai elemen di Kota Surabaya mendatangi Gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan orang dari berbagai elemen di Kota Surabaya mendatangi Gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso, Jumat (17/11/2017).
Dengan membawa surat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), mereka kembali menanyakan perihal pembongkaran Masjid Assakinah yang tadinya berdiri di komplek Balai Pemuda Surabaya.
Masjid yang berdiri di belakang Gedung DPRD Surabaya tersebut dibongkar karena terkena penbangunan gedung baru DPRD Surabaya.
( Kabil Mubarok Didakwa Jadi Ketua Tim Negoisator Komisi B DPRD Jatim, Bagaimana Nasib Anggotanya? )
Warga menuding Ketua DPRD Surabaya, Armudji sebagai pejabat yang harus bertanggung jawab karena mengusulkan proyek di lembaga yang dipimpin.
"Kami hanya ingin meminta jawaban Armudji, kejelasan lokasi masjid itu. Kalau dipindah, dipindah di mana. Kalau di bawah (basement) perkantoran namanya musala," ujar Isa Anshori, Dewan Pendidikan Jatim yang bergabung dalam demo tersebut.
Perwakilan warga membacakan surat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim yang isinya agar Masjid Assakinah dipertahankan di lokasi semula.
Surat tersebut ditandatangani Ketua MUI Jatim, Abdussomad Buchori dan meminta Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk mempertahankan masjid.
Sementara telah diberitakan sebelumnya, Masjid Assakinah tetap berdiri di lokasi yang lama terintegrasi dengan gedung dewan.
Namun, masjid tetap dapat dilihat dan digunakan warga secara umum.
Di lokasi terpisah, Eri Cahyadi, Kepala DPUMP CKTR merespon aksi warga sebagai ketidaktahuan warga.
"Mereka mengira tidak ada masjid di gedung, padahal kami sudah bicara di media berkali-kali. Ini lho desainnya, apa ini bukan masjid," kata Eri.
( Ngakunya Belajar Tugas Sekolah, Anak Anggota DPRD ini Malah Beginian di Kamar Kos )