Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Waduh, Dua Pos Baru Depan Royal Plaza Surabaya Belum Kompak Saat Kereta Api Akan Lewat

Perubahan itu ada pada pos jaga palang pintu kereta api yang bergeser lebih mundur dari lokasi sebelumnya.

Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/NDARU WIJAYANTO
Pos Kereta Api PT KAI yang ada di depan Royal Plaza Surabaya, Jumat (17/11/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak kemarin (16/11/2017), kawasan sekitar Royal Plaza Surabaya mengalami perubahan.

Perubahan itu ada pada pos jaga palang pintu kereta api yang bergeser lebih mundur dari lokasi sebelumnya.

Tak hanya itu, ada juga penambahan pos jaga milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya yang berada di seberang pos jaga milik PT KAI.

(Inilah Misteri Mobil Fortuner Setya Novanto yang Kecelakaan Saat Menuju ke KPK, No 3 Jadi Pertanyaan)

Sehingga ada dua pos jaga perlintasan kereta api di depan Royal Plaza Surabaya untuk menjaga lalu lintas kereta api.

Sejalan dengan itu, terdapat kendala dari keberadaan dua pos baru ini.

Menurut penjaga pos kereta api PT KAI, belum ada sinergi yang bagus dengan penjaga pos Dinas Perhubungan.

"Koordinasi dengan pos sebelah (pos Dishub) masih kurang, dan mereka terlalu cepat menutup pintu penjagaan," kata penjaga pos kereta api PT KAI, Purwoko.

Pos Kereta Api yang ada di depan Royal Plaza Surabaya, Jumat (17/11/2017). Ada dua pos baru, milik Dishub (area putar balik) dan pos jaga PT KAI
Pos Kereta Api yang ada di depan Royal Plaza Surabaya, Jumat (17/11/2017). Ada dua pos baru, milik Dishub (area putar balik) dan pos jaga PT KAI (TRIBUNJATIM.COM/NDARU WIJAYANTO)

Sehingga menurutnya, akibat dari kurang koordinasi ini, arus kendaraan menjadi padat dan bisa membahayakan pengguna jalan.

(Naik Jabatan Jadi Karopenmas Divhumas Polri, Ini Capaian Kombes Pol M Iqbal di Surabaya)

Ia menambahkan, terlebih saat kereta api akan melintas dan ekor kendaraan masih berada di atas rel dekat Darmo Trade Center (DTC).

"Seharusnya mereka tunggu pos tengah (pos dekat DTC) menutup pintu, lalu tunggu ekor kendaraan aman, baru menutup pintu karena banyak yang putar balik," kata Purwoko.

"Kalau terlalu cepat kan ekor kendaraan masih padat di atas rel, padahal kereta mau melintas, kan bahaya," tambahnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved