AS Ancam Pangkas Bantuan ke Palestina, Presiden Mahmoud Abbas: Yerusalem Tidak untuk Dijual!
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjawab ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan memangkas dana bantuannya ke negara itu.
TRIBUNJATIM.COM - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjawab ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan memangkas dana bantuannya ke negara itu.
Abbas menegaskan jika Yerusalem selamanya akan menjadi ibu kota bagi negara Palestina dan tidak akan menukarnya dengan uang maupun emas.
"Yerusalem selamanya adalah ibu kota dari negara Palestina dan tidak akan dijual untuk emas maupun uang miliaran," kata Abbas seperti disampaikan melalui juru bicara kepresidenan, Rabu (3/1/2018).
( Seakan Tak Pernah Puas, Donald Trump Ancam Rakyat Palestina akan Beri Hadiah Mengerikan Bila. . . )
Presiden Abbas, lanjut juru bicaranya, Nabil Abu Rudeina kepada AFP, juga menegaskan jika Palestina tidak menentang upaya negosiasi perdamaian.
"Kami tidak menentang upaya kembali bernegosiasi, namun (harus) didasarkan pada hukum internasional dan resolusi yang mengakui negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tambah dia.
Penegasan tersebut juga setelah Trump, melalui pernyataan yang dilontarkannya di Twitter, bahwa Palestina telah menolak negosiasi damai dengan Israel.
Tuduhan Trump dimungkinkan disebabkan pernyataan Abbas sebelumnya yang menolak keterlibatan AS dalam upaya perdamaian dengan Israel, termasuk menolak segala proposal yang diajukan negara adidaya tersebut.
Sebelumnya, Trump menyebut akan memangkas dana bantuannya ke negara-negara yang dianggapnya tidak memberikan timbal balik manfaat kepada AS.
Jika benar AS tidak lagi memberikan bantuan kepada Palestina, dipastikan bakal memberikan dampak, mengingat AS sebagai salah satu negara pendonor terbesar negara itu.
Dilaporkan AFP, pada 2016, jumlah bantuan yang diberikan Washington kepada Palestina sebesar 319 juta dolar AS (sekitar Rp 4,3 triliun).
Dana itu digunakan sebagai pendukung pembangunan di Palestina, dan penguatan sektor keamanan.
( Intip 5 Fakta Tentang Djoko Setiadi, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara yang Baru Dilantik Jokowi )
Selain memberikan dana secara langsung, AS juga menyumbang misi PBB di Tepi Barat dan Jalur Gaza sebesar 304 juta dolar atau sekitar Rp 4,1 triliun.