Piala Presiden 2018
Antisipasi Bentrok Bonek dan Aremania, Manajer Persebaya Sebut Panitia Sudah Punya Persiapan
Persebaya dan Arema FC sama-sama ke Solo untuk Jalani delapan besar Piala Presiden, Sejumlah pihak pun khawatirkan pertemuan bonek dan Aremania.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lolosnya Persebaya Surabaya dan Arema FC di babak delapan besar Piala Presiden 2018 menjadi sorotan.
Pasalnya, keduanya akan sama-sama bertanding di Stadion Manahan Solo.
Persebaya Surabaya akan menjamu PSMS Medan pada tanggal 3 Februari 2018, sementara Arema FC akan bertemu Sriwijaya FC tanggal 4 Februari 2018.
Meski tidak bertemu pada satu laga, kehadiran ribuan suporternya di waktu yang terbilang dekat membuat sejumlah pihak khawatir.
Bagaimana tidak, suporter Persebaya yang dijuluki Bonek dan suporter Arema yang disapa Aremania memang dikenal punya sejarah rivalitas yang tinggi.
Tak jarang pertemuan di antaranya kedanya kerap bersinggungan hingga berakhir ricuh atau bentrok.
Melihat kondisi ini, Manajer Persebaya Chairul Basalamah mengatakan, panitia kompetisi sudah punya antisipasi.
Bentuk persiapannya adalah dengan meningkatkan keamanan sehingga kedua suporter tidak bertemu.
"Sebelumnya kita sudah di informasikan oleh panitia dan pihak keamanan, katanya mereka siap untuk pengamanannya meski tidak spesifik," kata Chairul Basalamah.
Pihak manajemen sendiri pun mengaku lebih tenang dengan persiapan di Piala Presiden ini tahun ini.
Dia menilai, Bonek dan Persebaya lebih sering dijadikan kambing hitam pada laga musim 2017.
"Untuk Piala Presiden kita merasa panitianya sangat bagus dan menitik berat pada dua pihak atau lebih 'fair'. Berbeda saat liga 2 lalu, seakan kita jadi kambing hitamnya," jelasnya.
(Kerap Dianggap Semena-mena, Satpol PP Surabaya Jelaskan Alasan Bongkar Ratusan Rumah Stren Kali)