Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Go Hijrah Surabaya Sarankan Agar Penderita Keloid Urungkan Niat untuk Hapus Tato, Ini Alasannya

Jenis dan kualitas kulit seseorang ternyata mampu mempengaruhi luka yang ditimbulkan saat membuat maupun menghapus tato.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Hasil tato di lengan kiri Rizky Martha (30) yang telah melalui proses removal dari Komunitas Go Hijrah, Senin (19/2/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jenis dan kualitas kulit seseorang ternyata mampu mempengaruhi luka yang ditimbulkan saat membuat maupun menghapus tato.

Ketua Komunitas Go Hijrah Surabaya, Muhammad Iqbal Firdaus (38) mengatakan, bekas luka yang ditimbulkan dari seseorang saat penghapusan tato tergantung kulit orang itu sendiri.

Pasalnya, bila menemukan keloid di kulit pasiennya, maka Iqbal akan memutuskan untuk menghentikan penghapusan tato yang menggunakan laser tersebut.

Digelar Mewah, Intip Foto-foto Pernikahan Selebgram Tasya Farasya, dari Pengajian Hingga Resepsi

Perlu diketahui, keloid merupakan pertumbuhan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan di kulit yang terdalat bekas luka.

Bila normal, saat kulit terluka, akan terjadi proses penyembuhan dan di masa itulah jaringan fibrosa, atau yang sering disebut jaringan ikat, terbentuk di atas luka guna memperbaiki dan melindungi luka, tidak berfungsi semestinya.

"Bila pertama kali muncul keloid, kami sarankan tidak dilanjutkan, di stop saja, kalau dilanjut makin banyak keloidnya!," seru Iqbal.

Tulisan Haru Renata Pasca Tertangkapnya Fachri Albar Banjir Dukungan Netizen, Badai Pasti Berlalu

Menurut Iqbal, bila mengalami kondisi tersebut, proses pengembalian kulit normal akan membutuhkan waktu lama.

Yang ada, kulit malah membekas, menghitam, dan menggumpal.

"Yang ada malah jelek, itu sudah genetiknya," tuturnya.

"Syukurnya dari 150 orang yang daftar, belum ada yang keloid, cuma berdarah," bubuh pria asal Kulang Krajan, Surabaya, ini, Senin (19/2/2018).

Ia menambahkan, berdarah menandakan kulitnya lebih tipis dari orang umumnya, namun bukan berarti kulit tipis mengalami keloid.

Misteri Ida Ayu, Ibu Biologis Soekarno, Benarkah Hubungannya dengan Sang Proklamator Tidak Dekat?

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved