Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Baru Terima Instruksi dari Kapolda, Beberapa Polres dan Dinsos di Jatim Ciduk Sejumlah Orang Gila

Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin meminta petugas gabungan Dinas Sosial dan Polres untuk merazia para pengidap gangguan jiwa.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/NURUL AINI
Ilustrasi Razia 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah petugas gabungan di jajaran Dinas Sosial dan Kepolisian Resort di Jatim langsung bergerak merazia para pengidap gangguan jiwa.

Dalam sehari, belasan orang gila terjaring dalam razia tersebut.

Awalnya, razia orang gila adalah instruksi langsung dari Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin kepada seluruh Kapolres di jajarannya.

Hal itu dilakukan untuk menekan isu teror orang gila yang tengah beredar di lingkungan rumah ibadah dan pesantren.

(Jarang Diekspos, Wajah Ayah Baru Nagita Slavina Terungkap, Misteri Pernikahan Rieta Diributkan)

Machfud mengeluarkan perintah tersebut, saat mengikuti rapat pimpinan di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) V Brawijaya pada Selasa (20/2/2018) pagi itu, 

"Polres bersama Dinsos, hari ini melakukan razia di wilayah masing-masing, besoknya akan ada lagi, intinya semua Polres mengadakan razia," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Menurutnya, telah ada dua Dinsos dan Polres di jajaran Polda Jatim yang telah melakukan razia orang gila saat itu juga pada Selasa (20/2/2018) siang.

Dua Polres itu yaitu Polres Ponorogo dan Bondowoso.

Kata Barung, untuk di Ponorogo, terdapat dua orang yang tengah bertingkah laku layaknya orang gila dan telah diamankan.

Lalu, untuk di Bondowoso, Barung mengatakan ada 10 orang diduga mengalami gangguan jiwa dan juga sudah diamankan.

(Reaksi Bule Soal Video Denada hingga Foto Millendaru, Aming, dan Evelyn Dikomentari Salah Cetak)

Barung mengungkapkan razia orang gila dilakukan dengan tujuan agar tak ada lagi pihak yang memanfaatkan mereka (orang gila) untuk kepentingan dirinya sendiri maupun kelompok.

hal tersebut juga diharapkan mengurangi keresahan masyarakat, mengingat sebelumnya isu penyerangan menyebar di media sosial di Jatim meski kebenarannya belum bisa dibuktikan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved