Petani Padi Diajak Hijrah ke Hibrida, Ini Keuntungan Langsungnya
Para petani diajak hijrah ke hibrida yang dinilai sangat menguntungkan, hingga ...
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Bupati Lamongan Fadeli mengajak para petani untuk berpola dalam meningkatkan potensi hasil produksi pertanian.
"Benih padi yang bagus sangat penting untuk peningkatan potensi hasil produksi," ujarnya, saat sambang desa dan panen raya padi di Desa Kedungwaras, Kecamatan Modo.
Karena itu, dia mengajak petani Lamongan agar mau menggunakan benih padi jenis hibrida.
Terlebih Fadeli sudah memiliki lahan percontohan penggunaan benih hibrida yang mampu mencapai produktivitas antara 14,5 sampai dengan 15 ton gabah kering panen (GKP) perhektare.
Aneh, Suroboyo Bus Milik Pemkot Surabaya Kok Terkendala Dokumen STNK
Dia juga menyemangati petani Lamongan agar mau mencoba hal baru, belajar bercocok tanam padi dengan benih hibrida.
"Pertanian modern untuk komoditas jagung sudah terbukti mampu mendongkrak produksi dan produktivitas," katanya, kemarin.
Selain aspek penyiapan lahan dan penggunaan alat pertanian modern, penggunaan benih unggul jenis hibrida menjadi salah satu kuncinya.
Fadeli akan mencarikan solusi, agar ketersediaan benih hibrida komoditas padi bisa tersedia maksimal, seperti halnya jagung.
"Sebesar 39 persen PDRB Lamongan adalah pertanian dan perikananan. Karena itu perhatian besar diberikan Pemkab Lamongan ke bidang ini, " ucapnya.
Asyik di Kamar Mandi Tempat Ibadah, Sejoli Siswa SMP ini Digerebek Warga dan . . .
Produktivitas padi Lamongan selama ini belum pernah menyentuh angka 7 ton perhektare.
Produksi tertinggi dicapai tahun 2017 yang mencapai 1.087.964 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 6,9 ton perhektare.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Aries setiadi menyebutkan luas tanam padi Lamongan sampai dengan Maret ini mencapai 72.300 hektare, dengan luas panen 98.000 hektare.
Sedangkan dari hasil ubinan di Desa Kedungwaras, produktivitas pada ubinan pertama 10,7 ton GKP perhektare, kemudian ubinan kedua 10,4 ton GKP perhektare.