Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Posting Ujaran Kebencian di Facebook, Mahasiswa Situbondo Langsung Diciduk Polisi

kasus ujaran kebencian lewat media sosial makin marak. Kali ini mahasiswa di Situbondo jadi pelakunya.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Mujib Anwar
SURYA/IZI HARTONO
Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono saat menginterogasi pemilik akun Harly Wafa yang melakukan ujaran kebencian, di ruang PPA Polres Situbondo, Kamis (1/3/2018). 

TRIBUNJATIM.COM.SITUBONDO - Gara gara postingan di akun facebook, seorang mahasiswa di Kabupaten Situbondo diamankan polisi, Kamis (1/3/2018).

Mahasiswa tersebut adalah pemilik Akun Harly Wafa. Dia warga Desa Gebangan, Kecamayan Kapongan. Dia diamankan polisi terkait postingan ujaran kebencian.

Sebelum diamankan di Mapolres Situbondo, mahasiswa berusia 25 tahun itu diamankan di Mapolsek Kapongan karena akan digeruduk massa.

Pantauan Surya di Mapolres, pemilik akun Harly Wafa di periksa dan diinterogasi langsung oleh Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono di ruang PPA Reskrim Polres Situbondo.

Masuk Penjara, Ahok Malah Tambah Tajir, Ternyata ini Penyebabnya?

Kapolres Situbondo AKBP Sigit Dany Setiyono mengatakan, setelah mendapat laporan terkait postingan bernada ujaran kebencian, pihaknya menginstruksikan jajaran Polsek untuk mencari pemilik akun facebook. 

Karena postingan tersbeut langsung menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Setelah ditelusuri dan ketemu pelaku yang menyebarkan ujaran kebencian, dia langsung kita amankan. Dan untuk kepentingan keamanannya, pelaku diamankan ke Mapolres," ujarnya.

Saat ini, pemilik akun menjalani pemeriksaan tahap awal, untuk mengetahui motif dan latar belakang postingan ujaran kebencian itu.

Gara-gara Status Facebook Warga Perumahan Ternama di Sidoarjo Ditangkap Polisi

"Harapannya bisa menetralisir dan kemudian mencari jalan terbaik bagi pemilik akun dan masyarakat umum agar menghidaran hal hal ujaran ujaran kebencian seperti ini," katanya.

Disinggung apakah ada kaitan dengan Pilkada, Sigit tidak menampiknya dan sekarang masih didalami.

" Saya minta masyarakat tidak mudah terprovokasi atau ikut men-share hal-hal yang sifatnya tendensius dan politis. Apalagi mengkaitkan dengan salah satu pihak calon yang dapat menimbulkan persepsi negatif," jelasnya.

Dikatakan, secara umum isi postingan itu adalah, tidak menyukasi trasidi Situbondo atau wilayah Jawa ketika masyarakat terlalu mengkultuskan ulama.

Modal Iming-iming Jajan, Pemuda ini Culik Bocah 7 Tahun yang Lagi Bermain dan Dicabuli di Hutan

"Kata-kata ulama yang kita dalami latar belakang yang bersangkutan mengatorikan apa yang menjadi persepsi tradisi itu kepada ulama. Ini yang kita dalami agar tidak berkembang," tegas Sigit. (Surya/Izi Hartono)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved