Suarakan ‘Sedulur Ngaji,’ Kiai Sepuh Tak Ingin Warga NU Terpecah Belah Karena Ada Kader Ambisius

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Puluhan kiai sepuh Jawa Timur menyuarakan gerakan "Sedulur Ngaji: Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur," Minggu (4/3/2018) malam.

Gerakan tersebut sebagai tindak lanjut hasil istikharah para kiai sepuh dan jumhur ulama dalam mendukung Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dalam Pilgub Jatim 2018.

“Agar Drs H Saifullah Yusuf terpilih dan dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur sebagai wujud ketaatan, ketawadluan kepada masyayikh, kiai NU, serta pengasuh pondok pesantren,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Ploso, Kediri, KH Nurul Huda Jazuli, Minggu (4/3/2018) malam.

(Kunjungi Sentra Industri Tempe Sanan di Malang, Gus Ipul Dengarkan Keluhan Pengrajin)

Seruan tersebut disuarakan di sela-sela acara Kafiyah Ijazah Munas Ke-2 IMAP (Ittihad Al-Mutakhorrijin Al-Falah Ploso) di Ponpes Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang.

Selain untuk mendukung Gus Ipul, gerakan 'Sedulur Ngaji' juga dilakukan agar pilkada serentak Jawa Timur tahun ini berjalan lancar, tertib, dan aman.

Para kiai sepuh pun berharap dari Pilkada tersebut terpilih pemimpin yang amanah, dan bermanfaat yang memperjuangkan Islam ahlussunnah wal jama’ah annahdliyah, jamiyah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren.

(Davide Astori Meninggal, Derby Della Madonnina Ditunda, AC Milan Punya Waktu Persiapan Lawan Arsenal)

'Sedulur Ngaji' juga merupakan upaya para ulama untuk berdoa dan menghadang niat dari pihak luar yang dengan berbagai sekenario ingin memecah belah keutuhan NU.

Apalagi terpecah belah hanya karena adanya kader ambisius yang berujung pada upaya memecah belah warga NU.