Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Soroti Visit Sumenep, Aktivis Gempar Geruduk Disparbudpora Sumenep

- Nilai program Visit Sumenep 2018 tidak jelas, puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) Sumenep,

Penulis: Khairul Amin | Editor: Yoni Iskandar
Surya/khairul Amin
Massa aksi dari Gempar saat sedang menyampaikan orasi di depan Disparbudpora Sumenep. 

 TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Nilai program Visit Sumenep 2018 tidak jelas, puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) Sumenep, demo Kantor Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Selasa (6/3/2018).

Dalam aksinya, Gempar membentangkan spanduk berisi protes juga berorasi di depan kantor yang beralamatkan di Jalan Doktor Soetomo, No. 5 Sumenep tersebut. Aksi demonstrasi tersebut mendapat penjagaan ketat kepolisian.

Gempar mempertanyakan sejumlah destinasi wisata di kabupaten paling timur Madura tersebut yang belum memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

“Disparbudpora, sebagai pihak yang bertanggung jawab Visit Sumenep 2018 terlihat tidak serius dan bertele-tele,” teriak Taufikurrahman, Korlap Gempar yang terdengar dari pengeras suara.

Selain itu, Gempar juga menyoal persiapan beberapa infrastruktur wisata yang masih belum maksimal.

“Program Visit terkesan tidak serius, padahal anggarannya sangat besar,” tegas Taufik.

Baca: Elly Sugigi Dikomentari Irish Bella Semoga Samawa, Netizen Heboh dan Prihatin Sama Nasib Anaknya

Setelah kurang lebih 30 menit Gempar berorasi di depan Disparbudpora, akhirnya pihak Disparbudpora mau menemui massa aksi Gempar, dalam hal ini ditemui oleh Kepala Bidang Pariwisata, Ahmad Khalili.

Menurut Khalili, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen menggalakkan destinasi wisata, salah satunya dengan program Visit Sumenep 2018.

“Kita tidak ada niat sedikitpun untuk tidak menseriusi Visit Sumenep 2018, kami sudah bekerja semaksimal mungkin,” tegas Khalili di depan massa aksi Gempar.

Tentang distinasi wisata yang belum memiliki TDUP, Khalili mengakui bahwa memang ada beberapa destinasi wisata di wilayahnya tersebut yang belum meiliki TDUP.

Hal tersebut berkaitan dengan tidak lengkapnya persyaratan pengajuan TDUP, salah satunya kejelasan kepemilikan tanah destinasi wisata.

"Kendalanya ada beberapa destinasi wisata yang kepemilikan tanahnya belum jelas, sehingga ijin TDUP juga belum bisa diproses," ungkap Khalili.

Baca: Sebanyak 28.777 Siswa Mendaftar Ke Universitas Jember Lewat Jalur SNMPTN 2018

 Ditambahkannya, masalah lain yang juga tidak kalah serius adalah tidak konsistennya beberapa destinasi wisata, sehingga lambat laun wisata tersebut mulai ditinggalkan wisatawan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved