Videonya Viral, Siswi yang Jadi Korban Kekerasan Ternyata Masih SD, Semua Bermula dari Softlens
Video kekerasan terhadap seorang siswa baru-baru ini jadi viral. Terungkap korbannya. Bermula dari softlens.
TRIBUNJATIM, SIDOARJO - Seminggu belakangan, video kekerasan siswa SMP viral di sejumlah media sosial.
Dari pakaian yang dikenakan oleh siswa itu, tertulis sekolah SMP di Sidoarjo.
Video pertama beredar hari Sabtu kemarin.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat beberapa siswi SMP yang masih berseragam melakukan bullying ke seorang siswi lain yang tak berseragam sampai menangis.
Baca: Lokasi yang Diprediksi Jadi Tempat Pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump, mulai Korsel hingga Eropa
Belum reda video viral itu, Senin (12/3/2018) kembali beredar video kekerasan yang juga dilakukan beberapa gadis belia ke seorang gadis seumurannya.
Dalam video 15 detik ini satu cewek terlihat mengenakan seragam plus jilbab sempat menganiaya, dan satu cewek belia lain terlihat mengenakan kaos bertuliskan Sidoarjo.
Atas perkara ini, petugas PPA Polresta Sidoarjo dan pihak Dinas Pendidikan Sidoarjo sudah turun tangan. Senin (12/3/2018) pagi, petugas dari dua instansi tersebut sudah mendatangi sekolah yang diduga menjadi tempat belajar siswi yang ada dalam video viral tersebut.
"Ada petugas dari Polres dan dari Dinas Pendidikan yang sudah mendatangi pihak sekolah sejak pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB," ujar seorang sumber yang enggan disebut namanya.
Baca: Biasa Glamor, Begini Potret Kareena Kapoor Saat Difoto Diam-Diam di Jalanan, Mirip Orang Biasa!
Sosok para pelaku
Peristiwa kekerasan yang melibatkan pelajar SMP di Sidoarjo dan viral di media sosial juga sedang menjadi perhatian Dinas Pendidikan.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Asrofi, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab guru, tapi juga harus mendapat perhatian semua pihak.
“Termasuk Dinas Pendidikan, orang tua, komite, keluarga, dan semua pihak. Anak-anak kita yang memasuki masa remaja itu perlu mendapat perhatian dan bimbingan. Bukan cuma di sekolah, tapi juga di rumah dan lingkungan sekitar,” kata Asrofi, Senin (12/3/2018).
Terkait video kekerasan dan bullying berdurasi 30 detik yang beredar sejak Sabtu kemarin itu, Asrofi mengaku sudah mendapat laporan.