Komunikasi Pemain Persebaya Dengan David da Silva Terkendala Bahasa
Di Persebaya Surabaya, diakui Oktafianus Fernando gelandang Persebaya Surabaya, hingga kini pemain lokal masih kesulitan berkomunikasi
Penulis: Dya Ayu | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bukan hal yang mudah ternyata dapat berkomunikasi dengan sesama pemain khususnya pemain asing yang belum dapat berbahasa Indonesia, meskipun satu tim.
Di Persebaya Surabaya, diakui Oktafianus Fernando gelandang Persebaya Surabaya, hingga kini pemain lokal masih kesulitan berkomunikasi dengan David da Silva, striker asing asal Brasil.
Kendala bahasa ini memang terbilang wajar terjadi, apalagi David baru musim ini memperkuat tim di Indonesia.
Sehingga David belum banyak mengerti bahasa Indonesia, dan bahasa Inggrisnya masih sangat kental, meskipun David saat ini sudah belajar dan sedikit mengerti bahasa Indonesia dasar.
Baca: Kepergok Akan Gauli Kekasihnya di Kamar, Siswa SMP di Tulungagung ini Kabur Telanjang Bulat
Namun, hal inilah satu-satunya kendala yang masih dialami pemain lokal dengan mantan striker Bhayangkara FC itu.
"Sebenarnya untuk komunikasi dan bahasa memang masih terkendala", ungkap Oktafianus Fernando, Rabu (11/4/2018) saat sesi latihan.
Namun, disini peran Alfredo Vera pelatih Persebaya, asal Argentina memiliki peran ganda.
Alfredo tak keberatan menjadi transleter untuk penghubung antara pemain lokal dengan David da Silva ketika berlatih di lapangan. Hal inilah yang dapat membuat komunikasi antar lini dan pemain terus mengalami kemajuan.
"Semakin lama semakin baik melalui coach (Alfredo, red). Ibaratnya coach untuk translate. Dari situ kami tahu bagaimana maunya David, dan seperti apa. Jadi pendekatan seperti itu. Karena kalau ngomong langsung kami tidak tahu, jadi lewat pelatih dan dijelaskan oleh pelatih," jelasnya.
Baca: Pria Berkemeja Batik Ditemukan Tewas di Loading Dock TP 6, Polisi Cari Rekaman CCTV
Sementara itu, melihat tiga aga yang telah dijalani timnya, dari pandangan pemain bertubuh lincah itu, timnya memang masih memerlukan evaluasi setiap usai menjalani pertandingan, terutama pada penyelesaian akhir memang menjadi masalah yang perlu dijadikan konsentrasi.
"Memang penyelesaian akhir ya, selain itu saat dalam kotak penalti, kami masih buru-buru. Tapi, kalau secara permainan, penguasaan bola dan kolektifitas, sebenarnya sudah baik dan grafiknya juga meningkat," tambah Ovan panggilan akrabnya.(myu)