Persebaya
Bonek Tewas di Solo, Ketua Panpel Persebaya: Menumpang Kendaraan Secara Estafet Sangat Bahaya
Manajemen Persebaya diwakili Ketua Panpel angkat bicara soal tragedi berdarah di Solo yang menewaskan Bonek.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Manajemen Persebaya diwakili, Wisnu Sakti Buana Ketua Panpel angkat bicara soal tragedi berdarah di Solo yang menewaskan Micko Pratama, bonek asal Waru Sidoarjo.
Menurut Wisnu yang juga Wakil Wali Kota Surabaya ini, kejadian yang menimpa Micko dan bonek lainnya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, harus menjadi pelajaran untuk semuanya, terutama bonek.
Sebab cara estafet yang dilakukan selama ini, dengan cara menumpang dari kendaraan satu kekendaraan yang lainnya, terbukti sangat membahayakan.
"Apa yang dialami oleh Micko adalah duka kita bersama. Cerita seperti ini sudah seharusnya berakhir," ujarnya, Minggu (15/4/2018) siang.
"Semoga kepergian Micko menjadi yang terakhir dan kedepannya tidak ada Iagi nyawa yang harus menjadi korban dari sepak bola Indonesia," tegas Wisnu.
Seperti diketahui, Micko merupakan satu-satunya korban tewas dalam insiden pengeroyokan di Solo usai pertandingan Persebaya melawan PS Tira di Bantul. (Surya/Dya Ayu)