Liga Indonesia
Didenda Komdis PSSI, Bhayangkara FC Ogah Ajukan Banding dan Malah Minta Hal Satu ini
Bhayangkara FC memastikan tak akan ajukan banding soal sanksi denda yang dijatuhkan Komdis ke pelatih dan manajernya.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bhayangkara FC (BFC) memastikan tidak akan mengajukan banding soal sanksi denda yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Pelatih Simon McMenemy dan Manajer BFC AKBP Sumardji.
Keduanya mendapatkan sanksi denda senilai masing-masing Rp 25 juta. Setelah dinilai melakukan protes berlebihan dan melakukan tindakan tidak sportif, saat BFC melawan Perseru Serui di Stadion Marora, Serui 14 April lalu.
Saat itu, BFC mengalami kekalahan dilaga tandang dengan skor 1-0.
"Apa yang saya lakukan sudah tepat. Yang perlu digaris bawahi, bagaimana PT LIB menunjuk seorang wasit yang memiliki kapabilitas dan integritas, jangan menunjuk wasit yang tidak punya integritas dan tidak punya keberanian," tegas AKBP Sumardji, Selasa (24/4/2018).
Pihaknya menilai, wasit yang memimpin jalannya pertandingan saat itu tidak memimpin pertandingan dengan adil, bahkan cenderung takut mengambil keputusan. Sehingga hal ini dinilai merugikan timnya saat itu.
"Yang terjadi ialah takut diintimidasi dan takut kenapa-kenapa akan dirinya. Saya tekankan, operator harus memilih wasit yang berani mengambil keputusan, terlebih pertandingan itu tidak disiarkan secara langsung, karena wasit bisa seenaknya sendiri dan tidak sesuai dengan aturan yang ada," jelasnya.
Sementara itu soal banding, Sumardji memastikan jika timnya tak akan mengajukan banding, karena selama ini ketika mengajukan banding terkait sanksi denda, tidak diperingan justru diperberat.
"Kalau banding percuma, karena selama ini kalau saya banding justru bukan mendapat keringanan tapi malah berat, saya sudah tidak mau banding, jadi sudah silahkan saja. Saya tidak apa-apa, ini bentuk perjuangan saya, perjuangan untuk,perjuangan untuk sepakbola Indonesia," tandas Sumardji. (Surya/Myu)