Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ingat Bocah Berkursi Roda di Film Garuda di Dadaku Ini? 9 Tahun Berlalu, Nasibnya Jadi Seperti Ini

Masih ingat bocah berkursi roda dalam film Garuda di Dadaku? 9 tahun berlalu, gak nyangka nasibnya begini

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
Garuda di Dadaku 

TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat Indonesia dengan sepak bola memang sulit dipisahkan.

Itu terbukti besarnya dukungan publik terhadap sepak bola di Indonesia.

Oleh karena itu tidak heran, kemudian muncul film yang berusaha mengangkat tema tentang sepak bola.

Satu di antaranya adalah film berjudul Garuda di Dadaku pada tahun 2009 lalu.

Baca: Dulu Disegani Banyak Orang, Tak Disangka Kondisi Ahok di Penjara Jadi Seperti Ini, Jangan Kaget

Film garapan Ifa Isfansyah ini menceritakan mimpi seorang anak laki-laki untuk bermain dalam Timnas Indonesia U-13.

Namun, mimpi Bayu harus bertentangan dengan keinginan sang kakek.

Pasalnya, sang kakek yang bernama Pak Usman menganggap pemain sepak bola identik dengan hidup yang tidak jelas dan tidak memiliki masa depan cemerlang seperti profesi lainnya.

Pemeran Bayu dalam film ini diperankan oleh aktor cilik bernama Emir Mahira.

Baca: Ingat Bule Bertato yang Dulu Tolong Bocah Kurus? Bertahun-tahun Berlalu, Kini Nasibnya Jadi Begini

Akting Emir Mahira sudah tak perlu diragukan lagi, ia sukses membuat kagum penonton.

Buktinya, film dan pemerannya pun sempat mendapat sejumlah penghargaan.

Di film Garuda di Dadaku, Emir memiliki ciri khas behel di giginya.

Meski masih kecil, Emir sudah diidolakan oleh kaum hawa setelah memainkan film itu.

Baca: Ingat Bule Cantik yang Nikahi Pria Asal Padang? 3 Tahun Berlalu, Nasibnya Sekarang Jadi Seperti Ini

Kini, Emir telah beranjak remaja.

Emir Mahira lahir di Jakarta, 19 September 1997.

Saat bermain di film Garuda di Dadaku, Emir masih berusia 12 tahun.

Saat SMP, Emir sempat pindah ke Singapura karena mengikuti ayahnya yang pindah tugas ke sana.

Ia juga pindah lagi saat SMA ke Malaysia karena alasan yang sama.

Dilansir dari Tribun Jabar, kini, Emir sedang menempuh pendidikan di Sauder School of Business University of British Columbia, Kanada dengan jurusan Marketing.

Penghargaan

Emir memulai karirnya pada tahun 2009 bersama film Garuda di Dadaku.

Pada 2011 silam, ia meraih penghargaan nasional piala citra melalui film Rumah Tanpa Jendela.

Tak hanya itu, ia juga memperoleh penghargaan 'Best Performance' di The Isfahan International Film festival of Children and Young Adults di Teheran, Iran.

Main di sejumlah film

Seperti diketahui, nama Emir memang lebih dikenal dalam perfilman Indonesia, bukan judul sinetron di layar kaca.

Emir sudah bermain di lima judul film ternama.

Mulai dari Garuda di Dadaku, Melodi yang rilis tahun 2010, dilanjutkan dengan film Rumah Tanpa Jendela pada 2011 silam.

Di tahun yang sama, Emir juga bermain di sekuel film Garuda di Dadaku 2.

 Terakhir, pada 2013 silam Emir bermain dalam film sejarah berjudul Soekarno: Indonesia Merdeka sebagai Soekarno remaja.

Meski fokus di dunia film, Emir Mahira juga pernah membintangi sinetron berjudul Bintang di Langit Eropa.

Penasaran seperti apa sosoknya kini?

Berikut TribunJatim rangkum beberapa fakta dan potret Emir Mahira yang semakin tampan.

Emir Mahira
Emir Mahira ()
Emir Mahira
Emir Mahira (Istimewa)
Emir Mahira
Emir Mahira (Istimewa)

Kabar Aldo Tansani

Selain Emir, juga ada nama lainnya yang ikut bermain dalam film itu.

Dia adalah Aldo Tansani.

Saat itu, Aldo menjadi teman Emir, dan berperan sebagai Heri.

Heri merupakan seorang bocah yang selalu menggunakan kursi roda.

Setelah sekian berlalu, tentunya penampilan Aldo pun ikut berubah.

Itu terlihat dari sejumlah foto yang ada di akun Instagram miliknya @aldotansani.

Dia sekarang telah menjelma sebagai seorang cowok tampan.

Berikut ini adalah foto-fotonya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved