Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Pengamat Sebut Rakyat Tidak Akan Percaya Lagi Program Pengentasan Kemiskinan dari Pemerintah

Dalam kontestasi elektoral di Indonesia, warga miskin sering kali menjadi obyek operasi pemenangan Pilkada.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Alga W
SURYA/HANIF MANSHURI
Warga yang melapor dan barang bukti yang dibawa ke Panwaslu Lamongan, Rabu (25/4/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengamat kemiskinan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Ucu Martanto menilai, kondisi kemiskinan telah membuat warga rawan dieksploitasi untuk tujuan politik elektoral.

Pendapat tersebut diutarakan Ucu dalam menyoroti Program Keluarga Harapan (PKH) yang digunakan sebagai media untuk mendulang suara di Pilkada Jawa Timur, yang dilaporkan warga Lamongan ke Panwaslu setempat.

“Biasanya kondisi kemiskinan membuat warga rentan atas eksploitasi. Apalagi kalau disertai janji bahkan ancaman atas bantuan tertentu. Sehingga ketika dititipi pesan untuk memilih kandidat tertentu, kemungkinan besar akan menerima itu,” ujar Ucu, Rabu (25/4/2018).

Foto-foto Cantiknya Tanaya Alyssia, Wanita yang Disebut Selingkuhan Al Ghazali Usai Duduk Bareng

Dalam kontestasi elektoral di Indonesia, lanjut Ucu, warga miskin sering kali menjadi obyek operasi pemenangan Pilkada.

Mereka akan diberi imbalan materi, jika bersedia memilih seseorang.

“Sebaliknya, jika tidak bersedia, ya pasti imbalan tidak diberi. Bagi orang miskin, tentu kecenderungan dari mereka adalah menerima imbalan materi disertai komitmen memilih,” kata Ucu.

Datang ke Indonesia, Faye Malisorn Dapat Kejutan dari Ivan Gunawan di Atas Kasur, Romantis Banget!

Seperti diketahui, dalam kasus PKH di Lamongan, pendamping PKH juga menitipkan stiker salah satu Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yang disertai pesan untuk memilih paslon tersebut.

Dikatakan Ucu, karena kemiskinan yang dialami, maka warga yang berada di status sosial itu dianggap sebagai sumber suara yang mudah dipengaruhi.

“Mereka kelompok marginal, karena itu rentan untuk dimanfaatkan. Ini yang membuat program anti-kemiskinan sering dianggap sebagai dalih saja, dengan memanfaatkan anggaran negara, namun ada kepentingan elektoral di balik itu,” kata Ucu.

Transformasi Bocah Transgender Ini Bikin Netizen Tak Percaya, Dulunya Imut Banget Kini Jadi Stunning

Ia sepakat kasus penyalahgunaan PKH di Lamongan harus segera diusut tuntas, agar diketahui, apakah ada skenario besar yang melatari skandal itu berikut aktornya.

“Sudahlah jangan bermain-main lagi dengan PKH. Kalau ini diteruskan, maka rakyat tidak percaya lagi dengan program-program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan,” kata Ucu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved