Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kuras Sumur Api Abadi di Mojokerto, Warga Temukan Tiga Batu Kuno Bertuah

Tradisi membersihkan sumur api ini selalu dilakukan setiap tahun menjelang Ruwatan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Mujib Anwar
SURYA/MOHAMMAD ROMADONI
Warga mengangkat batu kuno dari dasar sumur Bekucuk Mojokerto. 

TRIBUNJATIM.COM MOJOKERTO - Puluhan warga gotong-royong membersihkan sumur api abadi di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

Tradisi ini selalu dilakukan setiap tahun menjelang Ruwatan Dusun.

Sejak pagi buta puluhan warga Dusun Bekucuk didominasi remaja telah berkumpul di lokasi sumur api abadi, Minggu (29/4/2018).

Mereka membawa peralatan untuk menguras sumur Bekucuk sekaligus membersihkannya. Tradisi menguras sumur yang dilakukan generasi turun-temurun ini tersebut telah berlangsung selama 10 tahun.

Warga terlihat kompak berbagi tugas untuk memulai membersihkan sumur itu. Mereka mulai membawa pipa yang disambungk pada dua unit mesin diesel.

Ki Joko Bodo Pensiun dari Paranormal dan Lepas Ilmu Gendam Putih Andalannya, Kisahnya Memilukan

Ini dilakukan untuk menguras air dari dalam sumur supaya lebih mudah untuk dibersihkan.

Warga seringkali menyebut Sumur api abadi/sumur Bekucuk dengan julukan sumur Umup yang artinya mendidih.

Sumur Bekucuk ini berada di tengah dikelilingi pagari tembok. Untuk membersihkan pondasi sumur warga mengeluarkan air memakai mesin diesel kemudian meletakkan tangga bambu turun ke dasar sumur.

Dari permukaan kedalaman sumur Bekucuk ini sekitar lebih empat meter.

Ketika membersihkan warga menemukan tiga batu kuno didasar sumur Bekucuk. Batu kuno tersebut berbentuk segi panjang itu mirip batu candi.

Dipatuk Ular, Tubuh Wanita Diterapi Penyembuhan Dikubur dengan Kotoran Sapi, Akibatnya Tragis

Bonceng Istri Pakai Motor Matic, Kapolri Tito Kena Tilang di Jalan Thamrin Bekas Teror Bom

Biasanya, batu tersebut dipakai untuk pondasi lantai bangunan candi sebelum batu bata diera Kerajaan Majapahit.

Warga bersama-sama mengangkat batu kuno itu keatas menaiki tangga bambu. Mereka mengumpulkan batu itu sebelum dibawa ke balai desa setempat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved