5 Pelajaran Berharga dari Sosok Marsinah, Pahlawan Buruh Indonesia yang Dikenang hingga Saat ini
Sosok Marsinah dikenal sebagai pahlawan buruh di Indonesia. Berikut lima hal yang bisa kamu pelajari dari sosok Marsinah.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM - Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei tak luput dari kisah perjuangan Marsinah.
Sosok Marsinah dikenal sebagai pahlawan buruh di Indonesia.
Kisahnya memperjuangkan gaji buruh hingga berkorban nyawa dikenang hingga saat ini.
Marsinah adalah salah seorang karyawati PT Catur Putera Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh.
Ikut Menangkan Gus Ipul-Mbak Puti, Caleg dari PDIP Wajib Bagikan Brosur di 500 Rumah Warga
Ia bekerja untuk PT Catur Putera Surya (CPS) yang berlokasi di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.
Namun, tempat kerjanya tersebut menolak menaikkan upah para buruh.
Padahal di awal tahun 1993 saat itu, pemerintah telah mengeluarkan surat edaran Gubernur Jawa Timur No. 50/Th. 1992 tentang imbauan kepada pengusaha untuk menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok.
Merasa tak terima, bersama rekan-rekannya Marsinah membahas terkait surat edaran ini dan menuntut perusahaannya untuk memenuhi hak mereka.
Begini Cara Unik Buruh di Bojonegoro Peringati May Day
Keterlibatan Marsinah dalam aksi unjuk rasa tersebut antara lain terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada tanggal 2 Mei 1993 di Tanggulangin, Sidoarjo.
Sayangnya, gerakan buruh ini dianggap menghasut sehingga terjadi unjuk rasa.
Sebanyak 13 orang buruh PT CPS pun diciduk militer dan digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo.
Mendengar hal tersebut, Marsinah langsung mengunjungi markas untuk mengetahui keadaan rekan-rekannya.