Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Tim Khofifah - Emil : Teror Bom Tak Akan Merusak Kedamaian Pilgub Jatim 2018

Kedua calon berlatar belakang sama, religius dan nasionalis. Tetapi yang menjadi riskan yakni tentang netralitas seluruh aparat.

Editor: Adi Sasono
ISTIMEWA
KH Zahrul Azhar As’ad 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Aksi teror yang bertubi-tubi di Surabaya tak luput dari perhatian tim pemenangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak, pasangan calon gubernur Jatim.

Juru bicara Khofifah-Emil Dardak, KH Zahrul Azhar As’ad menegaskan aksi teror bom di Surabaya dan Sidoarjo tidak mempengaruhi suasana Pilgub Jatim 2018 yang selama ini berjalan kondusif.

Meski demikian, Gus Hans -- sapaan akrabnya -- mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai jangan sampai ada pihak tertentu yang memanfaatkan peristiwa ini untuk mencari 'keuntungan' demi kepentingan di Pilgub Jatim.

"Jangan sampai suasana ini mengotori Pilgub yang damai. Seperti yang kita sampaikan dari dulu, insyaallah Pilgub Jatim tidak akan memunculkan isu-isu SARA," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin (14/5).

Sebab, tambah Gus Hans, kedua calon memiliki latar belakang yang sama, religius dan nasionalis. Tetapi yang menjadi riskan yakni tentang netralitas seluruh aparat yang terlibat.

"Saya harap isu-isu tentang netralitas dan sebagainya tidak muncul, yang mengakibatkan situasi menjadi tidak nyaman di Pilgub ini," tandas kiai muda pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut.

Gus Hans, atas nama tim, juga menegaskan sangat berduka dan prihatin atas peristiwa teror bom yang terjadi. "Kepada teman-teman Nasrani serta lainnya yang menjadi korban, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya," katanya.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi semacam pelajaran-lah bagi kita semua, termasuk pelaku, bahwa hal-hal seperti ini bukan jihad yang sebenarnya."

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan, Khofifah-Emil juga sangat perhatian dengan peristiwa ini dan secepatnya, jika situasi sudah memungkinkan, akan mengunjungi para korban dan keluarganya.

Respek pada Perhatian Jokowi

Gerak cepat dan perhatian serta empati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap peristiwa pengeboman di tiga gereja di Surabaya mendapat respek dari kalangan masyarakat Jatim, tak terkecuali Juru bicara Khofifah-Emil Dardak, KH Zahrul Azhar As’ad.

"Kami memberikan respek kepada Pak Jokowi. Walaupun telah hadir di Jatim, kami juga turut menemani waktu di Pasuruan, tapi karena menunjukkan rasa perhatian dan empatinya beliau datang lagi ke Jatim. Bahkan sebelum evakuasi berjalan maksimal," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin (14/5).

Gerak cepat seperti itu, kata kiai muda yang arab disapa Gus Hans tersebut, memang sangat diharapkan masyarakat yang membutuhkan kehadiran negara dalam situasi terguncang akibat teror bom.

"Kita berharap, mudah-mudahan Pak Jokowi membuat langkah-langkah positif dan strategis. Mungkin dengan merevitalisasi struktur yang ada, dalam hal yang bertanggung jawab berkaitan dengan keamanan," katanya.

"Bisa juga segera mengesahkan UU Anti Terorisme, sehingga bisa segera diberlakukan dengan baik," tambah pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved