Songsong Bonus Demografi, Pemprov Jatim Siapkan Strategi Dual Track
Jawa Timur akan mengalami bonus demografi pada tahun 2019 di mana jumlah penduduk dengan usia produktif berada di angka tinggi-tingginya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jawa Timur akan mengalami bonus demografi pada tahun 2019 di mana jumlah penduduk dengan usia produktif berada di angka tinggi-tingginya.
Berbagai langkah pun disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempersiapkan dan menyongsong fenomena tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah melakukan moratorium SMA sejak tahun 2015 yang menjadikan komposisi SMK:SMA=70:30, serta melakukan strategi dual track pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat memberikan sambutan pada acara rapat koordinasi kepala SMA swasta se-Jatim, di Hotel Mercure Surabaya, Jalan Darmo Surabaya, Rabu (23/5/2018).
Baca: Jenguk Korban Teror Bom Gereja, Gubernur Jatim Soekarwo Pastikan Bantu Biaya Pengobatan
Dual track pendidikan sendiri merupakan strategi pembangunan SDM yang berdaya saing dengan memberikan vokasional atau keahlian kepada siswa, termasuk kepada siswa SMA dan MA.
“Salah satu caranya, guru ekstrakurikuler mengajak murid-muridnya datang ke pasar atau ke mall, untuk melihat barang apa yang paling laris atau laku dijual di sana. Kemudian, murid diminta untuk meniru produk barang yang paling laku tersebut, tapi dengan syarat harus lebih bagus kualitasnya dan harganyapun jauh lebih murah,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo.
Pakde Karwo mengatakan, dengan cara tersebut SDM anak- anak muda Jawa Timur bisa memiliki jiwa entrepreneur dan memiliki daya saing ke depannya.
Baca: VIDEO: Isak Tangis Iringi Pemakaman Aloysius Bayu, Pria yang Halangi Pelaku Bom Gereja Surabaya
Agar strategi dual track pendidikan tersebut berhasil, lanjut Pakde Karwo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang secara teknis ditangani Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti universitas dan TNI/Polri.
Kerja sama dengan universitas dimaksudkan untuk memberikan pembinaan atau pelatihan kualitas produk.
Sementara itu, kerja sama dengan TNI/POLRI, diharapkan bisa memberikan pelajaran tentang kedisiplinan, wawasan kebangsaan, moral dan etika, serta kecintaan terhadap tanah air/NKRI atau lebih dikenal sebagai pembentukan karakter.
Selain itu, pendekatan formal dan non formal juga dilakukan.
Baca: Member JBJ Unggah Foto Manis Bersama, Takada Kenta Malah Posting ini, Netizen Beri Komentar Kocak
Misalnya, strategi link and macth bekerja sama dengan 14 perusahaan dari Jerman dan Samsung di 40 SMK dan SMA, serta SMK yang berafiliasi dengan PTN.
Saat ini, lanjutnya, Universitas Brawijaya Malang telah membangun inkubator di Kediri dengan luas lahan 4,5 Hektar.
Semua ini disiapkan agar perguruan tinggi dapat memberikan pembinaan sekaligus memberikan pelatihan langsung kepada siswa SMK.