Indonesia Bagian Timur Center Targetkan Transaksi Dua Kali Lipat
Hotel yang bisa bersaing tidak tergantung pada lama atau baru dibuatnya, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana bisa melayani dengan baik.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Edwin Fajerial
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak dibuka secara resmi dua tahun lalu, Indonesia Bagian Timur (IBT) Center yang berada di Garden Palace Hotel Surabaya makin dilirik menjadi kantor perwakilan daerah.
Hal itu tidak lepas dari lokasi Surabaya yang strategis sekaligus sebagai gerbang masuk ke Indonesia Timur.
Satu di antaranya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Vice President IBT Center Garden Palace Hotel, Max Gahara mengatakan, dengan membuka perwakilan di Surabaya, NTT berharap bisa menjemput bola mendekati para investor.
( VIDEO: Seperti Inilah Suasana Hotel Garden Palace Surabaya Saat Kedatangan Kapolri )
"Karena kebanyakan investor bisnisnya di kota-kota besar. Jadi, ini kesempatan yang pas," ujarnya melalui keterangan resminya, Rabu (20/6/2018).
Sebab, selain membuka kantor perwakilan, setiap tahunnya IBT Center juga mengadakan IBT Expo yang memamerkan hasil produksi dan hasil alam dari daerah yang membuka perwakilan di sana.
Max menyebut, tahun lalu misalnya, tercatat nilai transaksi di atas Rp 50 miliar. Untuk tahun ini, IBT Expo akan diselenggarakan awal November nanti.
"Dari situ kami targetkan nilai transaksi bisa di atas Rp 100 miliar. Untuk NTT, komoditas yang menjadi primadona adalah batok kelapa, singkong, kakao, hingga tenun. Beberapa yang dibawa investor lokal untuk ditawarkan ke Rusia dan negara-negara kawasan Timur Tengah," jelasnya.
( Atlet Olimpiade Amerika Pertama yang Berhijab, Ibtihaj Muhammad Dijadikan Barbie, Mau Beli? )
Sementara itu, menyikapi bisnis perhotelan yang kian kompetitif, Max mengatakan, itu hal yang bagus. Namun, industri hotel memiliki karakteristik tersendiri.
"Semua pihak yang terlibat harus terlihat keren. Tidak hanya secara visual, tetapi juga intelegensia. Karena dengan hal itulah, hotel akan memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dipilih oleh masyarakat," katanya.
Menurutnya, hotel yang bisa bersaing tidak tergantung pada lama atau baru dibuatnya, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana bisa melayani dengan baik.
"Hotel lama dengan pelayanan yang istimewa bisa jauh lebih baik daripada hotel yang baru muncul, karena bagaimanapun pengalaman adalah hal utama," tukasnya.
( Gelar Deklarasi Jatim Damai, Forkasi Harap Gerakan Investasi dan Bisnis Normal Pasca Teror Bom )