Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Datangi Prasasti Cap Jempol Berdarah, Mantan Anggota DPR RI ini Ingin Ambil Semangat Mengabdi Bangsa

Mantan anggota DPR RI ini napak tilas mendatangi prasasti peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) 1996.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA S
Puti Guntur Soekarno napak tilas mendatangi salah satu prasasti peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) 1996 atau peristiwa Sabtu Kelabu, di Jalan Pandegiling No 223, Surabaya, Minggu (24/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mantan anggota DPR RI, Puti Guntur Soekarno napak tilas mendatangi salah satu prasasti peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) 1996 atau peristiwa Sabtu Kelabu, di Jalan Pandegiling No 223, Surabaya, Minggu (24/6/2018).

Peristiwa Kuda Tuli terkenal sebagai peristiwa perlawanan kaum nasionalis terhadap pemerintahan orde baru yang otoriter.

Begitu datang di lokasi prasasti, Puti disambut oleh puluhan simpatisan nasionalis dan salah satu sesepuh nasionalis, Luwih Soepomo.

Penumpang di Bandara Juanda Hari ini Masih Padat, Angkasa Pura: Tapi Tak Sebanyak Sebelumnya

Mereka mengantarkan Cucu Proklamator Indonesia, Ir Soekarno itu ke depan batu prasasti dan meletakkan karangan bunga.

"Prasasti ini adalah satu bukti militansi dan kecintaan warga Surabaya kepada Bung Karno dan Megawati Soekarnoputri yang masih terpatri di dalam sanubari kita," ungkap Puti.

Puti menyebutkan perjuangan nasionalis dalam mempertahankan komitmennya menjadi dasar untuknya mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Semangat inilah yang membuat saya menjadi mengerti betapa konsistensi dan komitmen di dalam pengabdian dan bekerja itu menjadi sangat penting. Konsistensi dan komitmen di dalam perjuangan itu menjadi segala-galanya," kata Puti.

Salahudin, Pelatih Madura FC Jagokan Brazil Jadi Juara Piala Dunia 2018

Puti berharap dengan kedatangannya ke Prasasti Cap Jempol Berdarah ini bisa mengambil semangat kegotongroyongan perjuangan 22 tahun yang lalu dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Karena ini masih dalam suasana Idul Fitri, saya juga sekaligus bersilaturahmi kepada teman-teman nasionalis yang telah membela kakek (Ir Soekarno) dan bulik (Megawati) saya," pungkasnya.

Yuk subscribe Channel TribunJatim.com lainnya:

YouTube:

Instagram:

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved