Didirikan Gubuk di Tengah Ladang, Perkumpulan Aneh di Tulungagung Langsung Dibubarkan
Sebuah perkumpulan aneh dan mencurigakan di Tulungagung langsung dibubarkan warga dan aparat.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah perkumpulan yang mencurigakan di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung dibubarkan oleh warga dan aparat kepolisian.
Perkumpulan ini mendirikan tenda-tenda di sebuah ladang milik warga bernama Mukiyat.
Perkumpulan ini dibubarkan sebelum hari raya Idul Fitri lalu. Di bekas lokasi kelompok ini sudah dibersihkan dari puing-puing tenda. Seorang tetangga Mukiyat mengatakan, kelompok ini berperilaku mencurigakan.
“Misalnya mereka selalu berkumpul pada malam hari. Mereka beraktivitas dalam gelap,” ujar sumber ini, Minggu (1/7/2018).
Baca: Truk Semen Gresik Tabrak Pejalan Kaki, 3 Motor Lalu Hantam Tronton di Tuban
Tidak ada satu pun warga setempat yang tahu anggota kelompok ini. Di ladang Mukiyat ini, mereka mulai bercocok tanam. Karena dicurigai sebagai teroris, warga melapor ke polisi.
Warga dan kepolisian kemudian mengultimatum agar kelompok ini menghentikan aktivitas. Selain itu tenda-tenda dari terpal yang mereka buat juga harus dibongkar.
“Mereka sempat dibawa ke kantor desa di sidang di sana. Mereka juga tidak bisa menjelaskan identitasnya,” tambah sumber ini.
Baca: Belum Diketahui Penyebabnya, Warga Desa Pagersari Tulungagung Diserang Gatal-Gatal
Kapolsek Sumbergempol AKP Sukirno membenarkan pembubaran kelompok ini. Namun Sukirno enggan mengungkapkan identitas mereka. Sebab menurutnya, semua data sudah ada di Intelkam.
Sumber kepolisian lain mengatakan, mereka mengaku akan bercocok tanam secara hidroponik. Totalnya ada sekitar tujuh orang yang sempat didata. Dua di antaranya kakak beradik, laki-laki dan perempuan asal Jombang.
“Sisanya semua berasal dari Tulungagung,” ujar seorang perwira.
Selain bercocok tanam, kelompik ini juga melakukan kajian keagamaan. Namun dipastikan, mereka tidak berafiliasi dengan kelompok teroris. Hanya karena aktivitas mereka mencurigakan, kemudian dibubarkan oleh warga.
“Mereka diberi ultimatum agar membongkar sendiri gubuk-gubuk yang mereka dirikan,” tambah sumber kepolisian ini.
Baca: Curi Kotak Amal Musala, Pria asal Malang Babak Belur Dihajar Warga Sidoarjo
Sebelumnya sempat dikabarkan ada anggota kelompo ini berasal dari luar pulau. Namun Kepala Desa Jabalsari, Sunarti membantahnya. Semua anggota kelompok berasal dari Tulungagung dan Jombang.
Namun tidak ada di antara mereka warga Jabalsari, kecuali Mukiyat.
“Sudah bubar semua, sudah tidak ada aktivitas sekarang,” tegasnya.
Sementara Mukiyat tidak bisa dikonfirmasi, karena tengah dirawat di rumah sakit. Rumahnya juga terlihat sepi. (Surya/David Yohanes)