Industri Agro dan UMKM Jadi Andalan Jatim untuk Tekan Lonjakan Harga Komoditas Akibat Naiknya BBM
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo sudah menyiapkan beberapa langkah yang segera dilakukan untuk menekan kenaikan harga komoditas.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo sudah menyiapkan beberapa langkah yang segera dilakukan untuk menekan kenaikan harga komoditas.
Kenaikan komoditas ini diprediksi akibat dari naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya mengatakan salah satu cara yang akan dilakukan Pemprov Jatim untuk menekan kenaikan harga itu adalah dengan menggenjot produksi industri agro.
"Karena kita punya resource, bahan baku disitu, dan tidak harus impor," kata Pakde Karwo.
( BBM Non Subsidi Naik, Pakde Karwo Lakukan Langkah Strategis untuk Jaga Stabilitas Harga Komoditi )
Selain industri agro, Pakde Karwo mengatakan bahwa Pemprov Jatim akan lebih mendorong pertumbuhan UMKM.
"Karena 95 persen penduduk kita disitu, dari 20 juta tenaga kerja, yang di industri berat itu 330 ribu sedangkan 18 juta lebih di UMKM," lanjut Pakde Karwo.
Seperti diketahui, Pertamina per 1 Juli 2018 telah menaikkan produk BBM non-subsidi.
Hal itu dilakukan karena mengikuti tren harga minyak mentah dunia yang juga terus naik.
( Atasi Kenaikan Harga BBM, Pemprov Jatim akan Tekan Ongkos Produksi untuk Stabilkan Harga )