Pilgub Jatim 2018
Menangi Quick Count, Khofifah Langsung Bentuk Tim Transisi Libatkan Para Akademisi ini
Cagub Khofifah langsung bergerak membentuk Tim Transisi pemerintahan setelah menang Pilgub Jatim versi quick count.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meski belum ditetapkan secara resmi oleh KPU sebagai pemenang dalam Pilgub Jawa Timur 2018, Cagub Khofifah Indar Parawansa yang menang berdasar hitung cepat alias quick count mulai bersiap untuk menjalankan estafet pemerintahan.
Dalam wawancara bersama Surya, Khofifah menyebutkan saat ini dirinya mulai mempersiapkan adanya tim transisi. Tim ini yang nantinya akan mempersiapkan sebelum nanti pemerintahan dirinya bersama Emil Elestianto Dardak dimulai.
"Pelantikannya bulan februari sampai maret 2019. Tapi tim transisi ada, kita mulai menyiapkan, dua hari ini sudah rapat tentang itu," ujarnya, Selasa (3/7/2018).
Baca: Hasil Lengkap Quick Count Litbang Kompas Pilgub Jatim: Khofifah Unggul 6,72% Atas Gus Ipul
Ia menyebutkan tim transisi ini akan bekerja secara bertahap. Di awal ini, tim transisi, bukan melulu diambilkan dari tim pemenangan. Melainkan juga melibatkan para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi.
"Sekarang ini kita melibatkan para akademisi dalam tim transisi. Ke depan nanti baru akan melibatkan dari para praktisi," ucap Khofifah.
Menurutnya, melibatkan para akademisi akan lebih efektif dan efisien dalam menjalankan penyiapan untuk estafet pemerintahan ke depan. Ia mengatakan juga akan terlibat langsung dalam tim transisi tersebut.
Lebih lanjut, terdapat sejumlah program terkait ekonomi yang ingin segera direalisasikan oleh Khofifah. Terutama dalam hal menghilngkan ketimpangan kemiskinan di Jawa Timur.
Baca: Menang Pilgub Jatim versi Quick Count, Khofifah Siap Tampung Aspirasi Pasangan Gus Ipul-Puti
"Rekolasi industri ke daerah pinggiran asal tidak mengurangi ketahanan pangan daerah itu penting dilakukan. Agar tidak semua warga desa itu ke kota, dan terjadi urbanisasi," kata Khofifah.
Ia mengatakan ketimpangan di desa mencapai 15.58 persen. Sehingga butuh langkah cepat dari pemerintah agar masyarakat di desa tak lagi mengalami kemiskinan yang berat.
Pemerintah memiliki pemetaan daerah di liar ring 1 dengan kemiskinan tertinggi. "Maka perusahaan industrial yang memiliki skala besar dan punya investasi pengembangan di daerah harus disebar dan didistribusikan di sepuluh kbupaten kemiskinan terendah ini di Jawa Timur," katanya.
Baca: Dilantik Jadi Ketua Umum APPSI, Pakde Karwo Langsung Rancang Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur
Kue besar di kota mau tidak mau harus dibagi dengan wilayah pedesaan. Khofifah sendiri mengaku sudah berkomunikasi dengan Forkas terkait rencana ini. Dan sejatinya mereka sudah siap untuk itu.
"Dan ternyata mereka terkendala sumberdaya manusia. Dia butuh 1700 tenaga yang tersedia hanya 300, itu masalahnya," ucap Khofifah.
Maka ia tawarkan untuk membuka program magang di perusahaan. Yang nantinya akn konek dengan kurikulum di SMK agar program magang bisa setara dengan satu ssmetsrer pelajaran di kelas.
Dengan begitu menurutnya siswa akan terlatih. Dan saat lulus juga sudah mengetahui lingkungan dan suasana saat ada di dunia kerja secara langsung. Dan tentunya industri jadi bisa mendapatkan sdm yang memumpuni di wilayah pedesaan sekalipun.
Baca: Hitung Cepat Form C1 KPU Hampir 100 Persen, Khofifah Ungguli Gus Ipul, Berikut Data Lengkapnya
Di sisi lain, terkait perhitungan suara, dikatakan Khofifah real count internal masih berjalan meski hari ini belum 100 persen. Namun ia mengaku bahwa lembar c1 yang dipegang saksi saat ini sudah terkumpul.