Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hari Kemerdekaan RI

Jelang HUT RI Ke-73, Berikut Daftar Paskibraka Pembawa Bendera Pusaka 17 Agustus dari Tahun ke Tahun

Satu hal yang selalu menjadi perhatian masyarakat di momen kemerdekaan adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM/TRIANA KUSUMANINGRUM
Para Paskibraka tersenyum usai menjalankan tugas mengibarkan maupun menurunkan bendera dalam acara HUT ke-72 Indonesia di Gedung Negara Grahadi, pada Kamnis (17/8/2017) 

TRIBUNJATIM.COM - Indonesia akan merayakan HUT RI ke-73 pada tanggal 17 Agustus nanti.

Satu hal yang selalu menjadi perhatian masyarakat di momen kemerdekaan adalah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Tentunya yang menjadi sorotan adalah si pembawa baki bendera Merah Putih.

Pembawa baki bendera dipilih dari 68 anggota Paskibraka dari seluruh wilayah Indonesia.

Nah, berikut TribunStyle.com rangkum sosok pembawa baki bendera pusaka dari tahun ke tahun.

Jelang HUT RI ke 73 Tahun, Ini 10 Lomba Agustusan yang Wajib Ada di Perayaan Kemerdekaan Indonesia

1. Juana Gita Medinnas Janis (2014)

Juana Gita Medinnas Janis
Juana Gita Medinnas Janis (Tribunnews)

Juana Gita Medinnas Janis terpilih membawa bendera pusaka pada 17 Agustus 2014.

Saat itu, ia merupakan siswi kelas XI SMA Negeri 1 Tahuna, Sulawesi Utara.

Kepada Tribunnews, Juana sempat bercerita tentang perjalanannya hingga menjadi Paskibraka.

Juana mampu bertahan hingga akhir karena dukungan penuh dari orangtuanya.

"Saya berusaha banggain orang tua. Orang tua saya selalu menyupport. Apalagi pas seleksi, ada 5-6 kali seleksi. Ada rasa ingin nyerah, tapi Ortu selalu support," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Lahir di Tanggal 17 Agustus, 6 Artis Indonesia Ini Berulang Tahun di Hari Kemerdekaan, Siapa Aja?

"Ortu bilang harus banggain Provinsi dan banggain ortu juga. Mereka selalu kasih motivasi, tak boleh nyerah dalam seleksi dan harus tetap tersenyum," kisah Juana mengulangi pesan orangtuanya.

Salah satu pengalaman pun dikisahkan Juana saat dirinya sudah menyerah saat seleksi akhir di daerah.

Tapi sang Bunda hadir menyejukkan dan menyemangatinya untuk terus berjuang menggapai impiannya.

"Waktu itu pernah, seleksinya sudah di tingkat nasional. Tapi berkas ada belum lengkap terus kita urusin sampai jam 1 malam di Dispora. Saya capek banget. Tapi kata ibu, saya harus berusaha. Ibu bilang tinggal selangkah lagi ke istana, anakku," kenang Juana.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved