Hanya Penuhi 40 Persen Kebutuhan Air Minum di Sidoarjo, Begini Kata Anggota Komisi V DPR RI
Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menilai Pemerintah Kabupaten Sidoarjo belum mampu memenuhi salah satu kebutuhan pokok dasar.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anggota Komisi V DPR RI, Bambang Haryo Soekartono menilai Pemerintah Kabupaten Sidoarjo belum mampu memenuhi salah satu kebutuhan pokok dasar warga Sidoarjo yaitu air minum.
Karena saat ini menurut Bambang, daerah yang teraliri air minum melalui instalasi PDAM baru 40 persen.
"Padahal Sidoarjo itu daerah penyangga daripada penduduk di Kota Surabaya, mereka itu juga orang Surabaya yang tergusur karena banyaknya bangunan menuju ke Sidoarjo," kata Bambang Haryo, Selasa (14/8/2018).
Politisi dari Partai Gerindra ini juga mengatakan seharusnya pemerintah kabupaten Sidoarjo bisa mengantisipasi dengan cepat permasalahan tersebut.
"Kalau PDAM Surabaya menggunakan sungai Brantas disana kan ada sungai Porong yang bisa dimanfaatkan jadi tidak hanya tergantung sungai Umbulan," lanjutnya.
• Bambang Haryo Akan Dorong Risma Kembalikan Deviden dari PDAM Surabaya untuk Penggantian Pipa
Namun, Bambang Haryo menyadari bahwa hal tersebut bukanlah murni kesalahan Pemkab Sidoarjo.
"Mereka ini juga menunggu proyek air dari Umbulan yang belum terealisasi," lanjutnya.
Menurut Bambang dalam hal ini pemerintah pusat kurang cepat dalam bertindak, karena proyek air Umbulan merupakan proyek yang sudah digagas mulai 35 tahun yang lalu.
"Kabinet Pak Jokowi yang sudah empat tahun memerintah juga belum bisa merealisasikannya," lanjut Bambang.
Padahal proyek air Umbulan direncanakan bisa mengkover kebutuhan air di lima daerah yaitu kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
• Kunjungi Tol Sumo, Anggota DPR RI Bambang Haryo Nilai Semua Jalan di Indonesia Tak Layak
"Akhirnya muncul diskriminasi publik karena yang mayoritas yang dialiri air minum dari PDAM itu orang kaya yang miskin justru beli," ucap Bambang.
Bambang juga sempat membandingkan dengan Surabaya yang distribusi air minumnya mampu mencakup 97 persen kebutuhan warga.
"Dirut PDAMnya (Mujiaman) luar bisa, bu walikota (Tri Rismaharini) mendapatkan orang yang tepat untuk pengelolaan air minum di Surabaya, sehingga masyarakat gemuyu dipimpin oleh Bu Risma karena kelancaran air minumnya terjaga oleh pak dirut dan jajarannya," pungkasnya.