Tak Hanya Buat Alat Deteksi Kelelahan, Tiga Mahasiswa ITS Surabaya Juga Inovasikan Sayap Pesawat
Tak hanya inovasikan alat deteksi kelahan melalui detak jantung dan kedipan mata, tiga mahasiswa ITS Surabaya juga inovasikan sayap pesawat.
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak hanya inovasikan alat deteksi kelahan melalui detak jantung dan kedipan mata, tiga mahasiswa departement Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga inovasikan sayap pesawat.
Mereka adalah Reza Aulia Akbar, Ragif Nova Riantama dan M Afif Purwandi.
"Inovasi terakhir dari kami yaitu membuat sayap pesawat komersial lebih dinamis. Sayap hasil ciptaan ini terbukti sukses menghemat biaya penerbangan sebesar Rp 2.000.000,” ungkap Adithya Sudiarno dosen pembimbing tim ITS Surabaya, melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Senin (13/8/2018).
• Begini Cara Kerja Alat Deteksi Kelelahan Lewat Jantung dan Kedipan Mata Karya Mahasiswa ITS Surabaya
Penghematan pun teruji dari angka rupiah dengan menggunakan sampel pesawat Boeing 737-900ER yang melakukan estimasi penerbangan Yogyakarta-Surabaya.
Kinerja pesawat bisa meningkat sebesar 17 hingga 23 persen.
Inovasi tersebut dilombakan juga dalam ajang Korea International Youth Olympiad - Idea, Innovation, Invention, and Intellectual Property (KIYO 4I) di Seoul, Korea Selatan.
• Klasemen Liga 1 2018 Pekan ke-20 sebelum Diliburkan, Persib Bandung Ditempel Ketat Madura United
Walau sempat terkendala komunikasi bahasa Korea saat Exhibition, Adithya Sudiarno sangat mengapresiasi kinerja mahasiswanya.
Exhibition sendiri berlangsung tiga hari berturut-turut sejak Jumat (10/8/2018) hingga Minggu (12/8/2018).
“Masih di tahun kedua, namun mereka telah berhasil memukau juri mancanegara,” ujarnya bangga.
• Pencuri Sepeda Angin di CFD Taman Bungkul Ditangkap Unit Reskrim Polsek Wonokromo Surabaya
Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com