Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Deddy Mizwar Dipilih Jadi Jubir Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin, PPP: Ini Tidak Mendadak

Arsul menuturkan, keberadaan Deddy diharapkan mampu menghadirkan komunikasi politik kepada publik dengan sejuk dan santun.

Editor: Januar
BANJARMASINPOST.CO.ID
Deddy Mizwar 

TRIBUNJATIM.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menegaskan pemilihan nama mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar sebagai juru bicara kampanye didasarkan pada proses komunikasi yang panjang.

"Ini sebetulnya tidak mendadak, tidak tiba-tiba baru kemarin.

Komunikasinya sudah lama," kata Arsul di Rumah Cemara 19, Jakarta, Selasa (28/8/2018). Arsul mengungkapkan komunikasi informal dengan Deddy dibangun oleh sejumlah rekan dari Koalisi Indonesia Kerja. Dalam komunikasi itu, mereka ingin mengajak Deddy untuk menyukseskan pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Dan sejauh ini memang sambutannya positif. Beliau mengatakan kesediannya begitu ya. Itu yang disampaikan teman-teman yang berkomunikasi dengan Kang Demiz (panggilan akrab Deddy Mizwar). Ya sudah kita masukan (sebagai jubir kampanye)," paparnya.

Perpanjang Kontrak Satu Tahun, Edy Rahmayadi Beberkan Alasan PSSI Pertahankan Luis Milla

Arsul menuturkan, keberadaan Deddy diharapkan mampu menghadirkan komunikasi politik kepada publik dengan sejuk dan santun.

Sebab, tim kampanye serta Jokowi-Ma'ruf tak ingin berkampanye dengan cara-cara yang buruk.

"Kami lebih membutuhkan peran Kang Demiz sebagai jubir utamanya adalah untuk menciptakan sebuah komunikasi publik yang terkait kontestasi pilpres itu yang lebih dingin, lebih adem, tidak terprovokasi. Itulah kami pilih sosok Kang Demiz," ujarnya.

Di sisi lain, Deddy Mizwar membenarkan dirinya diminta menjadi salah satu juru bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widdo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

"Iya, komunikasi sudah dilaksanakan, ngobrol-ngobrolnya sih sudah ya," ujar Deddy ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (28/8/2018). Namun, ia mengaku belum memutuskan apakah akan menerima tawaran itu atau tidak. "Karena kan belum jelas, belum ada surat, legalnya belum ada. Nanti tergantung bagaimana tugas dan kewajiban kita dan kita mampu atau enggaklah," ujar dia.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved